Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Sempat viral sebuah video yang menunjukkan tindakan keji dari seorang anak kepada ibu kandungnya sendiri.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID, sebelumnya sempat viral video seorang anak yang menendang kepala ibu kandungnya sendiri.
Video tersebut viral di berbagai sosial media Facebook hingga Instagram.
Usut punya usut, ternyata kejadian tersebut terjadi di Surabaya.
Dalam video itu, sang ibu nampak terkena tendangan beberapa kali dari anaknya.
Selang seminggu usai kejadian, sang ibu ternyata menghembuskan napas terakhirnya.
Kabar tersebut disampaikan melalui akun resmi Humas Polrestabes Surabaya di Facebook pada 27 Agustus 2019.
Dikutip dari Kompas.com dan Surya, berikut Gridhot rangkum 5 fakta mengenai kejadian anak tendang ibunya sendiri.
1. Nama sang ibu salah di media massa
Baca Juga: BREAKING NEWS: Pecah Kerusuhan di Deiyai, Papua, Satu Anggota TNI Tewas Terkena Panah
Korban mulanya disebutkan dengan nama Rusmini di berbagai media massa.
Namun ternyata nama sang ibu sebenarnya adalah Djaiti (62).
Hal itu telah mendapat klarifikasi dari anak kedua Djaiti, Novi (26).
"Untuk semuanya, ibu saya itu sebenarnya namanya Ibu Djaiti. Kalau yang beredar di luaran itu sebenarnya salah, bukan Rusmini, tapi ibu Djaiti," kata anak kedua Djaiti, Novi (26).
2. Meninggal karena penyakit jantung dan komplikasi
Novi mengatakan kalau ibunya meninggal bukan karena aksi penendangan yang sempat terjadi.
Namun Djaiti meninggal akibat komplikasi penyakit jantung dan paru-paru yang diidapnya selama 26 tahun terakhir.
Djaiti memilih untuk menahan sakit tersebut karena menolak operasi.
3. Kehidupan sehari-hari hanya berjualan es teh
Novi mengatakan kalau ibunya tak ingin merepotkan anak-anaknya.
"Ibu bilang tidak ingin merepotkan anak-anaknya," tutur Novi kemudian.
Djaiti semasa hidup hanya berjualan es teh.
Sedangkan suaminya yang berusia 70 tahun sudah tak bisa lagi bekerja.
4. Sempat sampaikan pesan terakhir sebelum meninggal
Novi kini hanya mampu mengingat detik-detik terakhir ibundanya tiada.
Djaiti sempat menyampaikan pesan terakhirnya kepada Novi selama dirawat di RSUD Soewandhie, Surabaya.
"Minta jaga adik sama bapak," kata Novi menirukan pesan yang disampaikan ibundanya.
5. Sempat meneteskan air mata setelah sang anak minta maaf pada saat kondisinya melemah
Saat dirawat di RSUD Soewandhie, Andre anak bungsunya yang menginjak kepala ibunya terus-terusan meminta maaf.
Novi kemudian menceritakan kejadian tersebut.
"Adik saya bilang bu kalau kuat ayo, aku akan kerja, aku nurut ibu, ibu minta apa saja aku turuti. Ojo nganu aku terus aku gak popo," ujar Novi.
Saat itu kondisi Djaiti kian melemah, namun dirinya masih merespon permintaan maaf Andre.
"Ibu masih merespon saat dibisiki sama adik saya. Langsung meneteskan air mata," kata Novi.
Djaiti yang telah menghembuskan nafas terakhirnya telah dimakamkan di TPU Ngagel, Surabaya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid.id,Surya |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar