Berdasarkan penelitian tersebut, riset psikologi kognitif dan ilmu saraf menyatakan kalau ini merupakan cara dasar otak manusia untuk memperoleh informasi.
Kita selalu membandingkan apa yang ada di depan kita dengan konteks terkini.
Yang artinya kita akan selalu menemukan permasalahan dan akhirnya mendefinisikannya menjadi sebuah masalah baru meski aslinya hal tersebut bukan lah hal yang besar.
Ternyata, bagi otak kita, melakukan perbandingan secara relatif itu membutuhkan lebih sedikit energi dibandingkan dengan pengukuran secara absolut.
Penilaian secara relatif memang bermanfaat terkadang, seperti kita mencari apakah makanan mahal di Solo sama dengan makanan mahal di Jakarta.
Namun akibat perbandingan tersebut kita jadi lebih sulit untuk menghargai sesuatu.
Kita tidak akan pernah menghargai kesuksesan kita sendiri dalam membantu mengurangi masalah yang dulu mereka cemaskan.
Dari diagnosis kesehatan sampai investasi keuangan, manusia modern harus tetap konsisten saat membuat penilaian-penilaian yang rumit.
Pada dasarnya masalah tidak menghampiri kita, tapi memang otak kita sendiri yang mencerna informasi baru dan mendefinisikannya sebagai masalah.