Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Impian seseorang untuk menjadi orang sukses pasti akan selalalu diusahakan supaya akhirnya tercapai.
Jalan menuju kesuksesan setiap orang pun berbeda-beda dan tak ada yang bisa memprediksinya.
Ada yang melalui dari jalur kariernya, pendidikan, berdagang, hobi, atau bahkan sekedar iseng iseng yang ditekuni.
Sebuah kisah inspiratif soal kesuksesan belakangan ini dibagikan oleh seorang pemuda asal Bali.
Pemuda itu bernama Agung Gede Adi Suryaningrat.
Seorang tamatan sarjana Hukum di Fakultas Hukum, Universitas Udayana (Unud) Bali.
Jika dipikir-pikir kehidupannya usai tamat menjadi Sarjana Hukum dan ia memilih mejalani karier yang sejalur dengan kuliahnya tentu cukup menjamin untuk masa depannya.
Namun, usai lulus kuliah, Gungde Surya (nama panggilannya) memilih jalan lain.
Melansir dari TribunBali.com, Sejak tamat sebagai sarjana di Fakultas Hukum, Unud, ia memilih berbisnis burung ketimbang kerja kantoran.
Bisnis jual beli burung dimulai sejak 15 Mei 2017.
Semuanya itu berawal dari hobi pria asal Batubulan ini memelihara beraneka ragam burung.
"Kebetulan juga saya fasih dan menguasai cara perawatan dan menangani burung," katanya kepada Tribun Bali, Kamis (29/8/2019).
Walau demikian, ia mengakui ada saja risiko kematian burung dan risiko lepas dari sangkar.
"Tapi saya suka pekerjaan ini, jadi mendapatkan uang dari hobby," jelasnya.
Jenis burung yang dijual dan dipeliharanya pun bermacam-macam.
Mulai dari burung Batu, Kacer, Parkit, Kenari, Perkutut, dan masih banyak jenis lainnya.
Rumahnya hampir tiap hari tak pernah sepi pengunjung yang membeli burung dagangannya.
Selain menjual burung, ia juga membuat kandang kecil untuk mendatangkan lebih banyak burung demi stoknya.
Harga untuk tiap burung dibanderolnya mulai dari harga Rp 50 ribu hingga Rp 2 Juta.
"Burung Batu yang paling laku, karena ia masuk kelas burung yang bergengsi di kalangan kicau mania di Bali," jelas pria yang akrab disapa Gungde Surya ini.
Ia mengaku tak ada kesulitan berarti, karena pekerjaan dari hobi membuatnya nyaman dan puas.
Harapannya usaha yang dijalankannya dapat terus berkembang dan membuatnya sukses.
Hingga saat ini, omzetnya telah mencapai Rp 7 juta hingga Rp 10 juta perbualannya.
"Tapi tak tentu, karena saat cuaca buruk kerugian membayangi semisal dari burung yang mati," katanya.
Pembelinya pun datang dari seluruh Bali bahkan hingga dari Lombok dan Jawa.
"Saya hanya memasarkan lewat sosmed dan dari mulut ke mulut dari pelanggan ke pelanggan," tegasnya.
Kalau ada generasi muda yang mau bisnis ini, kata dia, jangan pernah malu kotor dan direndahkan.
"Nikmati hasil yang sudah kita usahakan," imbuhnya.(*)