Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Pilih Jadi Pengacara Atau Notaris, Agung Gede Sarjana Hukum dari Unud Pilih Jadi Pedagang Burung, Dari Hobinya Ia Raup Omzet Hingga Rp 10 Juta

Nicolaus - Selasa, 03 September 2019 | 07:15
Gungde Surya saat memperlihatkan burung yang dijualnya.
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti

Gungde Surya saat memperlihatkan burung yang dijualnya.

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Impian seseorang untuk menjadi orang sukses pasti akan selalalu diusahakan supaya akhirnya tercapai.

Jalan menuju kesuksesan setiap orang pun berbeda-beda dan tak ada yang bisa memprediksinya.

Ada yang melalui dari jalur kariernya, pendidikan, berdagang, hobi, atau bahkan sekedar iseng iseng yang ditekuni.

Baca Juga: Selamat Tanpa Luka Berarti, Kesaksian Wanita Korban Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Suami Sempat Angkat Telepon Sambil Mengendara Tak Sempat Injak Rem

Sebuah kisah inspiratif soal kesuksesan belakangan ini dibagikan oleh seorang pemuda asal Bali.

Pemuda itu bernama Agung Gede Adi Suryaningrat.

Seorang tamatan sarjana Hukum di Fakultas Hukum, Universitas Udayana (Unud) Bali.

Baca Juga: Mengaku Mendapat Bisikan Gaib, Seorang Ibu Tega Tikam Bayi Kandungnya yang Masih Berumur 3 Bulan dengan Pisau Dapur, Polisi : Alasannya Biar Segera Masuk Surga

Jika dipikir-pikir kehidupannya usai tamat menjadi Sarjana Hukum dan ia memilih mejalani karier yang sejalur dengan kuliahnya tentu cukup menjamin untuk masa depannya.

Namun, usai lulus kuliah, Gungde Surya (nama panggilannya) memilih jalan lain.

Melansir dari TribunBali.com, Sejak tamat sebagai sarjana di Fakultas Hukum, Unud, ia memilih berbisnis burung ketimbang kerja kantoran.

Bisnis jual beli burung dimulai sejak 15 Mei 2017.

Baca Juga: Ngeri! Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Libatkan 15 Kendaraan Terbakar dan 6 Orang Tewas, Satu Mobil Dikabarkan Hingga Terbang Terlempar

Parkit merah, salah satu dari 1.500 spesies yang ditemukan di hutan hujan Amazon.

Parkit merah, salah satu dari 1.500 spesies yang ditemukan di hutan hujan Amazon.

Semuanya itu berawal dari hobi pria asal Batubulan ini memelihara beraneka ragam burung.

"Kebetulan juga saya fasih dan menguasai cara perawatan dan menangani burung," katanya kepada Tribun Bali, Kamis (29/8/2019).

Walau demikian, ia mengakui ada saja risiko kematian burung dan risiko lepas dari sangkar.

Baca Juga: Bebas Parkir Tak Perlu Kunci Setang, Tanpa Spion, dan Tak Perlu Gunakan Helm, Kisah Unik Pulau Bawean Daerah Paling Aman di Indonesia Bagi Pengendara Motor, Bikin Pendatang Geleng-geleng Kepala

"Tapi saya suka pekerjaan ini, jadi mendapatkan uang dari hobby," jelasnya.

Jenis burung yang dijual dan dipeliharanya pun bermacam-macam.

Mulai dari burung Batu, Kacer, Parkit, Kenari, Perkutut, dan masih banyak jenis lainnya.

Rumahnya hampir tiap hari tak pernah sepi pengunjung yang membeli burung dagangannya.

Baca Juga: Kisah Pilu Pria Penderita Kanker Ganas Asal Australia, Meninggal Dunia Usai Permintaan Terakhirnya Melihat Sunset di Pantai Bersama Keluarga Dikabulkan

Burung perkutut (Geopelia strata)

Burung perkutut (Geopelia strata)

Selain menjual burung, ia juga membuat kandang kecil untuk mendatangkan lebih banyak burung demi stoknya.

Harga untuk tiap burung dibanderolnya mulai dari harga Rp 50 ribu hingga Rp 2 Juta.

"Burung Batu yang paling laku, karena ia masuk kelas burung yang bergengsi di kalangan kicau mania di Bali," jelas pria yang akrab disapa Gungde Surya ini.

Baca Juga: Ngeri! Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Libatkan 15 Kendaraan Terbakar dan 6 Orang Tewas, Satu Mobil Dikabarkan Hingga Terbang Terlempar

Ia mengaku tak ada kesulitan berarti, karena pekerjaan dari hobi membuatnya nyaman dan puas.

Harapannya usaha yang dijalankannya dapat terus berkembang dan membuatnya sukses.

Hingga saat ini, omzetnya telah mencapai Rp 7 juta hingga Rp 10 juta perbualannya.

"Tapi tak tentu, karena saat cuaca buruk kerugian membayangi semisal dari burung yang mati," katanya.

Baca Juga: Tidur Pulasnya Terganggu Suara Dengkuran Sang Ayah, Pria Ini Nekat Habisi Nyawa Ayah Kandungnya dengan Sebilah Linggis, Lalu Kembali Tidur

Pembelinya pun datang dari seluruh Bali bahkan hingga dari Lombok dan Jawa.

"Saya hanya memasarkan lewat sosmed dan dari mulut ke mulut dari pelanggan ke pelanggan," tegasnya.

Kalau ada generasi muda yang mau bisnis ini, kata dia, jangan pernah malu kotor dan direndahkan.

Baca Juga: Cari Mati, Habis Minta Maaf karena Diserbu Hujatan Netizen, Bos Taksi Malaysia Shamsubahrin Ismail Kembali Berulah, Hina dan Kecam Pemerintah Indonesia

"Nikmati hasil yang sudah kita usahakan," imbuhnya.(*)

Source : Tribunbali.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x