Teman satu selnya juga sangat sering memukuli dan menendang dirinya.
Dikutip Gridhot dari Daily Mail, Rachel harus mengalami kekerasan itu selama dirinya ditahan.
Rachel juga mengalami gangguan mental setelah dikurung dengan pecandu narkoba, tahanan HIV-positif, dan lesbian agresif secara seksual.
Dia menderita kudis dan mengatakan hampir meninggal karena pneumonia, menghabiskan satu minggu di rumah sakit.
Rachel sendiri juga menjadi saksi beberapa terpidana kasus narkoba harus dieksekusi mati.
Pengalaman pahit lainnya yang pernah dialami Rachel di dalam Lapas Kerobokan adalah saat dirinya dikejar-kejar oleh seorang lesbian agresif. Dia diminta berdandan kemudian menari telanjang.
"Sementara wanita lain tertawa dan mendorong-dorong tubuhku. Aku merasa terhina," kata Rachel.
Gara-gara pengalamannya hidup di penjara Bali, Rachel yang awalnya sangat menyukai pulau itu kini tak mau lagi menyentuh tanah tersebut.
(*)