Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Suka Pilah-pilih Makanan dan Hanya Mau Makan Junk Food Tiap Hari Sejak Kecil, Seorang Remaja Harus Rela Mengalami Kebutaan dan Tuli Gara-gara Kebiasaannya Tersebut

Angriawan Cahyo Pawenang - Kamis, 05 September 2019 | 20:10
Bacon and beef burger
Niklas Rhose/Unsplash

Bacon and beef burger

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Anak-anak memang selalu pilah-pilih dalam mengonsumsi makanan yang dia inginkan.

Mereka pasti hanya ingin makan makanan tertentu dan jarang sekali menyukai sayur-sayuran.

Meski banyak orang tua yang berani memaksakan anaknya untuk bisa makan makanan sesuai asupan yang dibutuh, adapula orang tua yang asal menuruti kemauan anak.

Baca Juga: Bersama Ahmad Dhani Mencalonkan Diri Sebagai Anggota Dewan, Mulan Jameela Tak Masuk Daftar 13 Artis Ibu Kota yang Lolos Jadi Anggota Legislatif

Biasanya anak-anak akan senang dengan makanan bertipe Junk Food seperti sosis, daging olahan, dan beberapa keripik.

Kebiasaan makan makanan tersebut ternyata cukup berbahaya kesehatan anak-anak kedepannya.

Remaja yang satu ini harus mengalami nasib naas untuk mengetahui hal tersebut.

Baca Juga: Ikut Terjun Langsung ke Program Pemerintah, Ivosights dan Thisable Pekerjakan Penyandang Disabilitas Sebagai Customer Care

Dikutip dari The Telegraph, seorang remaja berusia 17 tahun harus rela mengalami kehilangan penglihatan dan pendengaran karena kebiasaannya makan junk food.

Remaja tersebut bernama Jake dan memang sudah terbiasa makan makanan seperti sosis, roti tawar, daging olahan, dan keripik selama 10 tahun terakhir.

Ibu Jake mengatakan kalau makanan tersebut sudah menjadi makanan pokok bagi anaknya.

Baca Juga: Ketahuan Bodohnya, Calon Pengantin Pria Jawab 15+6=17, Mempelai Wanita Langsung Batalkan Nikah

Hingga akhirnya di usia 14 tahun Jake harus mengalami kebutaan dan tuli.

Dokter yang menangani Jake mendiagnosa sang anak terkena neuropati optik gizi.

Dikutip dari Gridhealth, Neuropati optik gizi adalah kondisi dimana saraf di luar otak dan saraf tulang belakang mengalami gangguan karena kekurangan vitamin B kompleks dan asam folat.

Baca Juga: Gelap Mata Habisi Nyawa Suami dan Anak Tiri Setelah 9 Tahun Hidup Bersama, Aulia Kesuma Ngaku Kenal Edi Chandra dari Aplikasi Kencan Hingga Hatinya Luluh Karena Bujukan M Adi Pradana

Penelitian dari Klinik Oczna, pengobatan neuropati gizi meliputi suplementasi makanan, yang bertujuan untuk menurunkan risiko kekurangan nutrisi.

Perawatan ini sebagian besar didasarkan pada asam folat, vitamin B kompleks, dan penggantian protein, serta menghilangkan faktor risiko neuropati.

Tak hanya itu, remaja 17 tahun itu di diagnosis kelainan makan langka, ia didiagnosis mengalami gangguan asupan makanan yang terbatas atau Avoidant Restrictive Food Intake Disorder (ARFID).

Baca Juga: Santet Kirimannya Tak Mempan, Aulia Kesuma Langsung Terinspirasi Adegan Sinetron untuk Bunuh Suami dan Anak Tirinya: Maunya Api Kecil Setelah Itu Mobilnya Kami Dorong ke Jurang

Menurut laman National Eating Disorders Association, gangguan asupan makanan yang terbatas mirip dengan anoreksia karena kedua gangguan tersebut melibatkan keterbatasan dalam jumlah atau jenis makanan yang dikonsumsi.

Penting bagi orang tua untuk memahami agar anaknya tidak lagi pilah pilih dalam mengonsumsi makanan.

Apalagi terlalu sering mengonsumsi Junk Food bisa berakibat fatal bagi jantung.

(*)

Source :The Telegraph Gridhealth.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x