Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Perseteruan antara Nikita Mirzani dan dengan Elza Syarief berbuntut panjang.
Selain Nikita Mirzani, Elza Syarief juga berniat melaporkan Hotman Paris dan Melaney Ricardo dengan tudingan fitnah dan pelanggaran UU ITE.
Dikutip dari Kompas, Elza Syarief merasa Melaney Ricardo kurang sportif saat Nikita Mirzani memarahinya di acara Hotman Paris Show.
Kuasa hukum Sahad Ukra itu tidak terima dan merasa kesal lantaran Melaney memihak dan hanya mengelus-elus Nikita saja.
"Pada saat Nikita marah-marah, Melaney Ricardo itu bukan menenangi saya. Tapi, malah Nikita yang dielus-elus," kata Elza di kantornya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2019).
Menurut Elza, sebagai host Melaney seharusnya berpihak kepada dirinya yang sedang dibentak-bentak oleh Nikita.
"Seolah-olah saya yang menganiaya dia (Nikita). Pernah berhubungan sama dia (Nikita) saja enggak. Jadi selalu membentuk opini sehingga dia pantas memaki-maki saya," kata Elza.
Elza mengaku merasa teraniaya secara psikis dan telah dilecehkan harga dirinya ketika Nikita membentaknya dan videonya diunggah ke media sosial.
Karena itulah, Elza mendatangi Bareskrim Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
Baca Juga: Steve Emmanuel Terancam Hukuman Mati, Saksi di Persidangan Singgung Nama Mantan Suami Nikita Mirzani
"Ini pembiaran saya dianiaya, dilecehkan, dan kemudian beritanya disebarkan di YouTube dan itu tujuannya komersil," kata Elza kepada awak media.
Tak tanggung-tanggung, Elza ingin membuat dua laporan sekaligus.
"Dua (laporan). Satu, pribadinya perempuan itu. Yang kedua peristiwa tanggal 28 Agustus," ujar Elza.
"Pasalnya nanti kami diskusikan dulu. Saya jangan dibandingkan dengan perempuan itu, sekolahnya aja sudah beda," imbuhnya.
Laporan itu merupakan salah satu langkah nyata Elza untuk mempertahankan harga diri yang ia anggap telah diremehkan.
Melansir dari kanal Youtube STARPO Indonesia (5/9/2019), Elza mengatakan tak mau harga dirinya dianggap remeh orang lain, termasuk Nikita.
"Segala kekuatan saya dan bantuan Allah, saya akan berjuang. Karena ini harga diri seorang ibu, seorang pengajar, seorang lawyer, di mana saya bisa mengeluarkan kekuatan saya, saya ajukan," Elza.
"Mati pun untuk nama baik," tegas Elza.
Elza mengungkap bahwa dirinya bukan hanya berstatus sebagai pengacara biasa, namun juga seorang calon guru besar.
Pengacara berusia 62 tahun itu mengaku pernah mengajar atau menjadi pembicara di beberapa universitas ternama di dunia.
"Bukannya sombong, saya nggak mau nyombong, terpaksa saya harus sampaikan ini. Di Harvard, di Oxford dua kali, di Cambridge, Saint Peter, di Rusia, Asia gua nggak usah ngomong deh."
"Saya bukan sekedar lawyer, saya calon guru besar nantinya. Sekarang Associate Professor, buset diremehkan sama orang seperti ini," jelas Elza.
Elza pun tetap akan menemempuh jalur hukum dan berjuang demi mempertahankan harga dirinya.
"Jadi sekarang saya tuntut, pemerintah bisa tegas nggak terhadap ini. Segala jalur hukum, politik saya akan jalani," jelasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar