Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan mengatakan departemen "Memberikan bantuan konsuler kepada empat warga Australia di Sorong, Indonesia sesuai dengan Piagam Layanan Konsuler".
Juru bicara tersebut tak bisa menjelaskan lebih lanjut karena alasan privasi.
Melansir dari Antaranews.com, Dari hasil pemeriksaan, empat orang tersebut menonton demonstrasi di Sorong, Papua Barat, karena mengira itu adalah karnaval atau festival budaya.
Mereka, mengetahui demo itu festival budaya karena mendapat informasi yang keliru.
Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Imigrasi Sorong, Cun Sudirharto mengungkapkan, empat warga negara Australia tersebut masuk ke Indonesia dengan izin berwisata, bukan mengikuti aksi demo.
“Empat warga asing tersebut mengakui tidak memahami apa arti aksi tersebut karena informasi warga setempat demo tersebut adalah festival budaya,” ujar Cun seperti dikutip Antara, Senin 2 September 2019.
Menurut Cun, berdasarkan hasil pemeriksaan tujuan warga negara asing tersebut ingin berwisata di Raja Ampat.
Namun, karena kapal yang ditumpangi mereka gangguan mereka pun harus mampir di Kota Sorong untuk mencari alat kapal.
Saat beraktivitas di Kota Sorong, empat warga Australia itu diajak warga setempat untuk menonton demo dengan alasan aksi itu festival budaya Papua.