Menurut Cun, berdasarkan hasil pemeriksaan tujuan warga negara asing tersebut ingin berwisata di Raja Ampat.
Namun, karena kapal yang ditumpangi mereka gangguan mereka pun harus mampir di Kota Sorong untuk mencari alat kapal.
Saat beraktivitas di Kota Sorong, empat warga Australia itu diajak warga setempat untuk menonton demo dengan alasan aksi itu festival budaya Papua.
Sementara Pemerhati Kemanusiaan Papua, Yohanes yang memberikan keterangan terpisah, sangat menyayangkan hal tersebut karena warga asing tersebut telah ditipu.
“Sangat disayangkan ada masyarakat yang memberikan informasi kepada wisatawan bahwa aksi demo yang berujung ricuh adalah festival budaya Papua,” kata dia.
Segala kerusuhan yang terjadi disebut dipicu oleh tindakan rasisme yang sempat viral dan terjadi di Surabaya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, kini kondisi Papua sudah sangat kondusif.
Bahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut bahwa pemerintah sudah mengetahui pihak yang menunggangi sejumlah peristiwa kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat belakangan ini.(*)
Source | : | Kompas.com,ABCNews,Antaranews |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar