Seperti yang dilansir dari Kompas.com, hasil dari autopsi itu menunjukkan adanya senyawa arsenik di tubuh Munir.
Hasil autopsi ini pun kemudian diumumkan oleh Kepolisian RI (Polri) di Jakarta.
"Begitu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap jenazah Munir dari Belanda yang kami terima dari Departemen Luar Negeri (Deplu). Ada dugaan kematian Munir tidak wajar," ujar Kapolri saat itu, Jenderal Pol Da'i Bachtiar.
Melansir dari Intisari Online, salah satu ahli forensik Indonesia, yang kini telah tiada, Mun'im Idries pernah bercerita tentang kasus yang menimpa Munir.
Muni'im merasa kasus kematian aktivis HAM Munir belum tuntas tapi dipaksakan untuk tuntas.
Meski Pilot Garuda Pollycarpus Budihari Priyatno sudah menjalani vonis 20 tahun penjara, tapi siapa aktor utamanya?
Sudah 15 tahun berlalu, namun Polri masih belum bisa menguak misteri siapa dalang dari kasus pembunuhan Munir.
(*)
Source | : | Kompas.com,Kompas TV,Intisari Online |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar