Saat dikonfirmasi terkait beredarnya surat pengunduran diri siswa tersebut, guru bidang kesiswaan SMP N 1 Plaosan Magetan, Prayitno mengakui bahwa nama siswa dalam surat tersebut merupakan salah satu siswanya.
Menurut dia, siswa tersebut adalah murid kelas 9 yang tidak bisa mengikuti ujian akhir sekolah, karena terlalu lama absen akibat sakit.
Prayitno mengatakan, siswanya tersebut tidak masuk sekolah setelah kedua orangtuanya meninggal.
“Kurang tahu siapa dulu yang meninggal, anak tersebut anak yatim piatu. Karena tidak mempunyai nilai ulangan, maka tidak bisa ikut ujian akhir sekolah. Masalah ini sudah ditangani oleh Dinas Pendidikan,” kata Prayitno, Senin (9/9/2019).
Prayitno menambahkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan juga telah berkunjung ke rumah siswa tersebut.
Dinas Pendidikan juga memberikan solusi untuk siswa tersebut, agar mengikuti ujian paket B yang direncanakan akan dilaksanakan pada Oktober bulan depan.
Namun, Prayitno tidak bisa memastikan, apakah surat pengunduran yang beredar di media sosial tersebut sudah disampaikan ke pihak sekolah atau belum.
“Kalau itu urusan Pak Kepala Sekolah, kebetulan sedang tidak ada. Saat ini siswa tersebut diminta oleh kepala dinas untuk mengikuti ujian paket,” ucap Prayitno.