Namun tiba-tiba oknum petugas tadi memanggil Rati dan melarangnya untuk masuk pesawat.
"Jadi, saya dipanggil dengan sebutan mba, tapi di situkan banyak orang yang masuk. Saya tidak terlalu memperhatikan jika petugas tersebut memanggil saya, hingga dikejar hingga ke dalam. Kami sempat bersitegang dan saya jelaskan bahwa kami rombongan," tegasnya.
Namun, oknum petugas tersebut tetap bersikukuh bahwa Rati telah menyalahi prosedur bandara karena tidak menunjukkan tiket penerbangan.
"Kami sempat bersitegang. Saya sudah sampaikan bahwa sedang pegang barang dan memahami bahwa tidak ada persoalan dengan tiket karena rombongan. Apalagi, calon penumpang yang lain ada juga seperti saya, tidak menunjukkan tiket tapi malah saya yang dipersoalkan," protesnya.
Saat itu Rati mengira setelah memunjukkan tiket ia diperbolehkan berangkat.
Ternyata oknum petugas itu masih saja mencari-cari masalah pada Rati ketika sudah sampai di counter chek maskapai Suzi Air bersama rombongan.
"Namun oknum petugas tersebut kembali mempersoalkan hal itu kepada petugas Suzi Air dan meminta bahwa saya tidak boleh berangkat karena menyalahi prosedur. Saya, dibantu teman kantor menjelaskan kepada pihak Suzi Air soal duduk persoalan tetapi hasilnya nihil, tetap tidak boleh berangkat karena permintaan petugas tersebut," tambah Rati.
Ia pun tak ingin putus asa karena peneuduhan yang dirasa tak benar itu.
Rati pun meminta petugas agar dipertemukan dengan penanggungjawab di Bandara Frans Kaisepo.