Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Seorang pegawai BPJS dikabarkan telah mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan pada saat sedang berada di Bandar Udara Frans Kaisepo, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu pagi (14/9/2019).
Melansir dari Antaranews.com, permasalahan ini berawal ketika Lorianti, karyawan BPJS akan berangkat ke Pulau Numfor dengan maskapai Suzi Air.
Namun pada saat itu jadwal keberangkatannya dibatalkan oleh seorang oknum petugas jaga Avsec secara sepihak.
Lorianti mengatakan pembatalan itu terjadi karena hal sepele yaitu dirinya dianggap tidak memperlihatkan tiket pesawatnya.
"Iya, tadi pagi sekotar pukul 07.00 WIT ketika akan berangkat bersama rombongan kantor ke Pulau Numfor, saya tidak diperbolehkan oleh salah satu petugas di bandara Frans Kaisepo, Biak Numfor," kata Lorianti M, penumpang pesawat Suzi Air ketika dihubungi dari kota Jayapura, Papua, Sabtu siang.
Saat itu, Rati dinilai oleh oknum petugas Avsec menyalahi prosedur karena tidak menunjukkan tiket pesawat yang diminta.
"Jadi, saya bersama rombongan,berenam, paling belakang. masuk hampir bersamaan di pintu keberangkatan, saya juga sedang mengangkat tas dan sampaikan kami eombongan akan berangkat ke Numfor," tambah Rati.
Namun tiba-tiba oknum petugas tadi memanggil Rati dan melarangnya untuk masuk pesawat.
"Jadi, saya dipanggil dengan sebutan mba, tapi di situkan banyak orang yang masuk. Saya tidak terlalu memperhatikan jika petugas tersebut memanggil saya, hingga dikejar hingga ke dalam. Kami sempat bersitegang dan saya jelaskan bahwa kami rombongan," tegasnya.
Namun, oknum petugas tersebut tetap bersikukuh bahwa Rati telah menyalahi prosedur bandara karena tidak menunjukkan tiket penerbangan.
"Kami sempat bersitegang. Saya sudah sampaikan bahwa sedang pegang barang dan memahami bahwa tidak ada persoalan dengan tiket karena rombongan. Apalagi, calon penumpang yang lain ada juga seperti saya, tidak menunjukkan tiket tapi malah saya yang dipersoalkan," protesnya.
Saat itu Rati mengira setelah memunjukkan tiket ia diperbolehkan berangkat.
Ternyata oknum petugas itu masih saja mencari-cari masalah pada Rati ketika sudah sampai di counter chek maskapai Suzi Air bersama rombongan.
"Namun oknum petugas tersebut kembali mempersoalkan hal itu kepada petugas Suzi Air dan meminta bahwa saya tidak boleh berangkat karena menyalahi prosedur. Saya, dibantu teman kantor menjelaskan kepada pihak Suzi Air soal duduk persoalan tetapi hasilnya nihil, tetap tidak boleh berangkat karena permintaan petugas tersebut," tambah Rati.
Ia pun tak ingin putus asa karena peneuduhan yang dirasa tak benar itu.
Rati pun meminta petugas agar dipertemukan dengan penanggungjawab di Bandara Frans Kaisepo.
Namun usaha itu sama sekali tidak ditanggapi oleh oknum petugas tersebut.
"Yah akhirnya saya tidak berangkat, teman-teman lain bisa dan kecewa dengan sikap oknum petugas tersebut. Yang membuat saya sangat kesal, oknum petugas itu sempat mengancam ingin memukul saya dan ini disaksikan oleh banyak pihak," kata Rati.
Rati mengaku telah mempertimbangkan perlakuan oknum petugas Avsec tersebut.
Dirinya masih bingung apakah petugas tersebut akan dilaporkan ke pihak berwajib atau tidak.
Sementara itu, Kepala Angkasapura I Biak Numfor Agus Budiarto pada saat dikonfirmasi mengaku sedang tidak berada di tempat karena menghadiri sebuah acara.
"Saya belum tahu persis. Saya kebetulan ada acara Harhubnas, jadi memang lagi kita konfirmasi. Nanti saya infokan lagi ya,"katanya via telepon.(*)