“Besok (hari ini) tim akan diberangkatkan ke dua desa tersebut, jadi timnya nanti dibagi dua,” kata Humas LIPI Ambon, Rory Dompeipen, kepada Kompas.com, Minggu (15/9/2019) malam.
Ia mengaku baru mengetahui fenomena tersebut pada Minggu sore.
Fenomena aneh ini menyebabkan warga pesisir di Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Provinsi Maluku, khawatir tsunami datang setelah melihat ribuan ikan mati dan terdampardi pantai sejakSabtu (14/9/2019).
Baca Juga: Daftar Lokasi yang Berpotensi Tsunami Usai Gempa 7.4 Magnitudo Guncang Banten
Dikutip GridHot.ID dari Antara, warga Desa Leaharidi Kecamatan LeitimurSelatan Vin Maitimupada Senin mengatakan bahwa sejak Sabtu (14/9/2019) malam warga bersiap menyelamatkan barang berharga dan dokumen penting.
"Senantiasa ikhtiar, bahkan saat malam hari senantiasa berjaga-jaga sehingga terganggu waktu tidur karena mengkhawatirkan kemungkinan tsunami melanda secara tiba-tiba," katanya.
Baca Juga: Waspada, Gempa dan Tsunami Super Dahsyat Intai Pesisir Dua Tempat di Indonesia
Apalagi, ia mengatakan, belum ada penjelasan resmi dari Penjabat Kepala Desa LeahariJhon Sitanaladan organisasi perangkat daerah terkait di Pemerintah Kota Ambon dan lembaga penelitian resmi mengenai ribuan ikan yang mati di pantainya.
"Saya konfirmasi ke Penjabat Kepala Desa diberitahu bahwa staf Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ambon bersama Balai Karantina Ikan Ambon dan UPTD terkait telah mengambil sampel ikan yang mati untuk diteliti," kata Vin.
Camat LeitimurSelatanRicky D. Sopacuasedang mengkoordinir penyelaman untuk di pantai Desa Hukurila diagendakan hingga pantai Desa Hutumuriuntuk mencari tahu penyebab kematian ribuan ikan itu.