Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID -Ribuan ikan ditemukan terdampar dalam keadaan mati di beberapa pantai di sejumlah desa di Pulau Ambon seperti Desa Rotung dan Desa Hukrila, Kecamatan Leitimur Selatan.
Bukan hanya ikan, sejumlah biota laut juga ikut mati secara misterius dalam beberapa hari terakhir.
Dikutip dari Kompas, Edi, warga Rutong mengatakan ikan-ikan yang terdampar di pesisir pantai kebanyakan adalah jenis ikan karang.
“Kalau saya tidak tahu persis kapan terdampar, tapi sudah beberapa hari terakhir ini,” ujar dia.
Sementara Yohanes, warga Desa Hukurila menyebut ikan yang mati adalah jenis ikan batu-batu.
Pihak Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon membenarkan adanya kejadian itu.
“Betul sekali kami juga dapat informasi soal itu, selain di Rutong dan Hukurila, juga terjadi di pantai Desa Waai,” ujar Humas LIPI Ambon Rory Dompeipen.
LIPI Ambon segera mengirim timnya ke Desa Leihari dan Desa Rutong Kecamatan Leitimur Selatan, Ambon, untuk meneliti penyebab terdamparnya ribuan ikan di dua desa tersebut.
“Besok (hari ini) tim akan diberangkatkan ke dua desa tersebut, jadi timnya nanti dibagi dua,” kata Humas LIPI Ambon, Rory Dompeipen, kepada Kompas.com, Minggu (15/9/2019) malam.
Ia mengaku baru mengetahui fenomena tersebut pada Minggu sore.
Fenomena aneh ini menyebabkan warga pesisir di Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Provinsi Maluku, khawatir tsunami datang setelah melihat ribuan ikan mati dan terdampardi pantai sejakSabtu (14/9/2019).
Baca Juga: Daftar Lokasi yang Berpotensi Tsunami Usai Gempa 7.4 Magnitudo Guncang Banten
Dikutip GridHot.ID dari Antara, warga Desa Leaharidi Kecamatan LeitimurSelatan Vin Maitimupada Senin mengatakan bahwa sejak Sabtu (14/9/2019) malam warga bersiap menyelamatkan barang berharga dan dokumen penting.
"Senantiasa ikhtiar, bahkan saat malam hari senantiasa berjaga-jaga sehingga terganggu waktu tidur karena mengkhawatirkan kemungkinan tsunami melanda secara tiba-tiba," katanya.
Baca Juga: Waspada, Gempa dan Tsunami Super Dahsyat Intai Pesisir Dua Tempat di Indonesia
Apalagi, ia mengatakan, belum ada penjelasan resmi dari Penjabat Kepala Desa LeahariJhon Sitanaladan organisasi perangkat daerah terkait di Pemerintah Kota Ambon dan lembaga penelitian resmi mengenai ribuan ikan yang mati di pantainya.
"Saya konfirmasi ke Penjabat Kepala Desa diberitahu bahwa staf Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ambon bersama Balai Karantina Ikan Ambon dan UPTD terkait telah mengambil sampel ikan yang mati untuk diteliti," kata Vin.
Camat LeitimurSelatanRicky D. Sopacuasedang mengkoordinir penyelaman untuk di pantai Desa Hukurila diagendakan hingga pantai Desa Hutumuriuntuk mencari tahu penyebab kematian ribuan ikan itu.
"Mudah-mudah hasil penyelaman maupun penelitian dari lembaga teknis bisa mengungkapkan kematian ribuan ikan dasar karena masyarakat belajar dari pengalaman bencana gempa dan tsunami di Aceh pada 2004," tandas Vin.
Baca Juga: Rilis Terbaru BMKG, Terjadi Gempa di Barat Daya Sulawesi Tenggara, Berpotensi Tsunami
Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota AmbonSteven Pattymengatakan bahwa dinas bersama Balai Karantina Ikan Ambon dan Unit Pelaksana Teknis Daerah masih meneliti penyebab kematian ribuan ikan di pantai Desa Leahari dan Rutong.
Tim sudah mengambil sampel ikan dan air untuk di analisis.
"Dugaan sementara karena ledakan getaran yang kuat, sehingga ikan-ikan mati dengan kondisi tulang retak, dan mata copot. Analisa sementara dilakukan Balai Karantina hasilnya akan disampaikan beberapa waktu ke depan," ujar Steven.
"Masyarakat yang kami temui menyatakan mereka mengonsumsi ikan tetapi tidak keracunan, sehingga kami masih terus melakukan analisa kematian ikan ini," ia menambahkan.(*)