"Dia stop (berhenti) di depan kami. Kukira saat itu paling cuma singgah saja minta duit. Tapi rupanya dikejarnya aku, terus dibilangnya 'siapa preman di sini. Di cincangnya (tebas) terus aku, kutangkislah terusan. Ya kami terkejut semua. Saat itu kurang sehat sebenarnya makanya pakai jaket tebal karenakan hujan. Kalau tidak ya sudah matilah," kata Darbani.
Usai ditebas dengan parang panjang saat itu Darbani menyebut dirinya masih sempat melakukan perlawanan.
Karena sadar yang dibawa senjata tajam dan panjang ia pun langsung menempelkan badannya ke arah pelaku.
Pelaku pun didorong Darbani hingga terjatuh menabrak sepeda motor yang terparkir.
"Sempat kurampas parang panjangnya itu. Begitu dia terjatuh dia pun langsung kabur sama kawannya itu."
"Kawanku saat itu bukan tidak mau menolong, tapi karena terkejut semua karena kejadiannya cuma sekitar 1,5 menit saja."
"Setelah pelakunya,baru kawan-kawan yang di lokasi sadar kenapa bisa gitu. Kalau jaket yang kupakai itu ya koyak-koyak juga. Pastinya enggak tahu berapa kali aku dicincangnya tapi ada sekitar lima kali juga itu membabi-buta dilakukannya," kata Darbani.
Pelaku pun terungkap identitasnya yang ternyata adalah tetangga korban sendiri.
Ia bernama Roni Abdi (38) dan rekannya yang sama-sama tinggal di Desa Tanjung Gusti, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang.