Setelah itu, tim medis dari Puskesmas Juwana memeriksa kondisi kesehatan Mbah Pani.
Meski tidak makan dan minum selama menjalani topo pendem, dari hasil pemeriksaan, Mbah Pani dinyatakan sehat, hanya saja masih lemas.
Hal itu wajar, karena Mbah Pani tak makan dan minum selama 5 hari.
"Kondisi fisiknya bagus. Pernapasan dan tensinya juga bagus. Apalagi selama di dalam bisa dikatakan kekurangan cairan," ujar Hardi Widiyono, anggota tim medis.
Sementara itu, Adik ipar Mbah Pani, Joko Wiyono menjelaskan alasan dipercepatnya pembongkaran liang pertapaan Mbah Pani memang tidak diduga.
Hal ini disebabkan kondisi papan penutup liang pertapaan memang sebagian mulai retak.
"Jadi keluarga khawatir kalau ada hal-hal yang tak diinginkan. Yang di dalam juga khawatir," ucapnya.
Komentar