"Kondisi fisiknya bagus. Pernapasan dan tensinya juga bagus. Apalagi selama di dalam bisa dikatakan kekurangan cairan," ujar Hardi Widiyono, anggota tim medis.
Sementara itu, Adik ipar Mbah Pani, Joko Wiyono menjelaskan alasan dipercepatnya pembongkaran liang pertapaan Mbah Pani memang tidak diduga.
Hal ini disebabkan kondisi papan penutup liang pertapaan memang sebagian mulai retak.
"Jadi keluarga khawatir kalau ada hal-hal yang tak diinginkan. Yang di dalam juga khawatir," ucapnya.
Usai keluar dari liang lahat, Mbah Pani kemudian berganti pakaian dan pamit untuk salat maghrib.
Setelah Isya, para tetangga diundang untuk Manaqiban di rumah Mbah Pani.
Menurut keluarga, Mbah Pani bersedia memberi sedikit keterangan usai pelaksanaan manaqiban.
Mbah Pani Juwana Pati Keluar dari Liang Kubur Tapa Pendem
Mbah Pani mengatakan topo pendem kali ini merupakan yang ke 10 atau terakhir.
Sebelumnya ia pernah dikubur selama tiga hari-tiga malam di rumahnya dan juga di luar desanya.