Indonesia, ujar Abetnego, tidak memiliki masalah dalam jumlah personil pemadam kebakaran, peralatan, maupun pendanaan.
Pemerintah telah mengerahkan lebih dari 9.000 personil untuk memadamkan api di lebih dari 2.000 titik panas di sejumlah daerah di Kalimantan dan Sumatera.
"Kesulitan kita itu terkait dengan titik-titik yang terbakar dan ketersediaan air dibandingkan dengan magnitude kebakaran yang ada," kata Abetnego.
Dia menyebut menambah jumlah personil tidak akan efektif dalam kondisi seperti itu, malah bisa membahayakan keselamatan.
Ia mengatakan ia akan segera menemui Kedutaan Singapura untuk membicarakan masalah ini.
Disisi lain, Manager Kampanye Pangan, Air dan Ekosistem esensial Wahli, Wahyu Perdana mengatakan bahwa yang terpenting saat ini adalah pengakuan Indinesia bahwa kondisi bencana saat ini sudah darurat.
"Setelah itu baru bisa menentukan apakah Indonesia butuh bantuan negara lain atau tidak... Kan enggak mungkin secara regulasi kita minta atau menerima (bantuan) tanpa kita menyatakan kondisinya sudah cukup darurat," katanya.(*)
Komentar