Peta gambut yang tersedia melalui Pusat Atlas Penelitian Kehutanan Internasional Kalimantan menunjukkan, banyak kebakaran terjadi di dalam atau di dekat daerah-daerah dengan lahan gambut.
Sulit dipadamkan, kebakaran gambut melepaskan sejumlah besar gas dan partikel, termasuk karbon dioksida, metana, dan partikel halus (PM 2,5).
Karbon dioksida dan metana adalah gas rumah kaca yang potensial yang menghangatkan iklim.
PM 2,5 adalah campuran partikel halus yang dikenal memiliki efek kesehatan negatif.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul "Wiranto Bilang Kebakaran Hutan dan Lahan Tak Parah, Tapi Citra Satelit NASA Berkata Lain"
(*)