Kalau alasannya hanya mendebat guru, menurut saya itu tidak cukuo beralasan mengeluarkan siswa dari sekolah,” kata Pallaupa kepada wartawan yang menemuinya di sekolah, Senin (23/9/2019), dikutip dari Kompas.com.
Menurut Pallaupa yang diberitahu oleh anaknya tersebut, permasalahan yang berujung dikeluarkannya RB dipicu hal sepele.
Awalnya, RB yang tengah belajar di kelas hendak buang air kecil karena mengaku kebelet.
Namun permintaan izin ke toilet itu ditolak guru dengan alasan gurunya khawatir RB akan bolos sekolah.
Penolakan tersebut memuncak dengan perdebatan yang akhirnya terlontar kata-kata yang tak pantas dari kedua belah pihak.
“Mulanya saya minta izin buang kecil karena sudah tidak bisa tahan, namun tidak diizinkan. Saya lalu bertanya kenapa, Pak, guru saya malah menggap saya lancang, bahkan sempat saja diajak duel.
Tapi saya bilang masa ada siswa melawan gurunya,” jelas Pullaupa, dilansirdari Kompas.com.
Bahkan menurut Pallaupa, gurunya sempat mengajak duel anaknya di sekolah.
Tak hanya itu saja, ia menilai tindakan guru tersebut serta keputusan Kepala Sekolah untuk mengeluarkan anaknya karena melanggar etika itu tidak cukup beralasan.