"Akibatnya, seorang prajurit Yonif 751/Raider, Praka Zulkifli, yang sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua sebagai pengemudi kendaraan dinas truk pengangkut pasukan menjadi korban pembacokan yang diduga dilakukan oleh massa AMP," ucapnya.
Sebelumnya massa AMP ini melakukan demo di depan Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura untuk menuntut pendirian posko bagi mahasiswa Papua yang pulang dari studi di luar Papua.
Namun, aksi tersebut tidak mendapat izin, baik dari Polda Papua maupun dari pihak Rektorat Uncen.
Massa AMP kemudian difasilitasi petugas untuk kembali ke daerah Expo Waena dengan menggunakan kendaraan truk dan bus umum dengan dikawal aparat keamanan yang menggunakan kendaraan dinas yang dikemudikan Praka Zulkifli.
"Sekitar pukul 11.00 WIT, setibanya di daerah Expo Waena, massa AMP yang baru turun dari kendaraan berbalik menyerang aparat keamanan yang mengawal mereka pulang," ungkapnya.
Bahkan, kata dia, massa AMP berusaha memprovokasi masyarakat Papua yang berada di Expo Waena untuk beraksi anarkis berupa pembakaran terhadap berbagai fasilitas umum dan rumah masyarakat.
"Praka Zulkifli yang sedang beristirahat sejenak usai mengantar pasukan pengamanan tiba-tiba diserang oleh massa dengan menggunakan senjata tajam," ujarnya.
Praka Zulkifli mengalami luka bacokan di kepala bagian belakang.
Korban sempat dievakuasi menuju RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis.