Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ada di Salah Satu Sudut Kampus FISIP UI, Lihat Penampakan Ruang Cendikia Multiguna Jakob Oetama, Tempat Nyaman yang Didedikasikan untuk Akademisi Mengembangkan Ide Besar

Dewi Lusmawati - Kamis, 26 September 2019 | 17:29
Suasana ruangan Gedung Cendikia Jakob Oetama
Grid.ID

Suasana ruangan Gedung Cendikia Jakob Oetama

GridHot.ID - Sebagai bentuk rasa hormat dan penghargaan kepada Jakob Oetama, yang telah meresmikan ruangan multiguna di akademik.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) memberikan ungkapan terima kasih kepada Jakob Oetama dan Kompas Gramedia atas kerja samanya.

Ruang Cendikia, yang berlokasi di lantai 6 gedung H FISIP UI, Kampus UI Depok tersebut resmi diberi nama 'Ruang Cendekia Multiguna Jakob Oetama'.

Baca Juga: Tak Main-main, Menristek Dikti Ancam Beri Sanksi Rektor yang Ketahuan Kerahkan Mahasiswanya untuk Lakukan Demo Besar-besaran di Gedung DPR

Ruangan ini akan menjadi fasilitas kampus bagi para dosen, peneliti (termasuk Visiting Scholar/Visiting Fellow dari negara lain) dan juga mahasiswa bimbingan riset para dosen FISIP UI.

Melalui kegiatan formal dan informal para cendekia di ruangan multiguna ini, diharapkan akan terus menghasilkan berbagai sumbangan pemikiran penting untuk ilmu sosial kemasyarakatan bagi masyarakat luas.

Peresmian ruang Jakob Oetama yang dilaksanakan pada Kamis (26/9/2019), ini juga bertujuan untuk menyambut ulang tahun Jakob Oetama yang menginjak usia 88 tahun, pada 27 September 2019 esok hari.

Baca Juga: Mendadak Jadi Buronan Masyarakat, Band Slank Terpantau Tak Angkat Bicara Terkait Pelemahan KPK, Netizen: Lu Semua Kemana

kiri-kanan, Arie Soesilo (Dekan FISIP UI), Irwan Oetama (putera pertama Jakob Oetama), Muhammad Anis (Rektor UI), Lilik Oetama (CEO KG), Dwi Widijatmiko (BolaSport)
Grid.ID

kiri-kanan, Arie Soesilo (Dekan FISIP UI), Irwan Oetama (putera pertama Jakob Oetama), Muhammad Anis (Rektor UI), Lilik Oetama (CEO KG), Dwi Widijatmiko (BolaSport)

Kilas balik sejarah perjalanan sosok Jakob Oetama, yang dihadapkan pada dua pilihan profesi yang sangat ia minati yakni, sebagai guru atau sebagai wartawan.

Pada tahun 1963, bersama P. K. Ojong, Jakob Oetama akhirnya memutuskan untuk memilih menjadi wartawan, ia telah menerbitkan majalah Intisari yang menjadi 'Sang Pemula' dari perusahaan Kompas Gramedia.

Pilihan ini menjadi salah satu titik balik Jakob Oetama untuk mengubah jalan hidupnya berkontribusi penuh di dunia kemasyarakatan.

Source :grid.id

Editor : Grid Hot





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 15

Latest

x