Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Aksi demonstrasi mahasiswa dan kelompok masyarakat menolak Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dan pengesahan revisi Undang-undang KPK terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Aksi seruan mahasiswa di beberapa daerah ini telah dilaksanakan sejak Senin (23/9/2019).
Kelompok mahasiswa yang mengikuti aksi demonstrasi ini serentak mendatangi gedung-gedung DPR tak terkecuali juga gedung pusat.
Massa gerakan pun berasal dari berbagai kalangan masyarakat tak terkecuali anak STM yang sempat menjadi trending topik karena ikut turun demonstrasi.
Banyak korban dalam aksi tersebut karena berakhir dengan bentrokan.
Salah satu yang menjadi korban dan harus meregang nyawanya adalah sosok Siswa kelas XI SMA Aljihad Jakarta Utara, Bagus Putra Mahendra (15).
Semua karena peristiwa pada Rabu (25/9/2019) itu, dia memilih untuk ikut berdemo ke depan Gedung DPR yang justru malah mengantar nyawanya.
Pada pagi terakhir Bagus itu, dia mengawali aktivitas dengan rutinitas yang biasa untuk pergi ke sekolah dengan seragam pramuka lengkap dan sepatu hitamnya.
Kepada sang ibu, Bagus meminta izin pulang agak lama karena mau bermain sama teman–temannya.
Tanpa rasa curiga, sang ibu pun mengizinkan anaknya bahkan, anak ketiga dari empat bersaudara ini sempat meminta uang jajan tambahan kepada sang ibu.
Itulah pengakuan yang diberikan bibi dari Bagus, Fina Indah Sari (29), saat ditemui di rumah duka di kawasan Warakas, Jakarta Utara, Kamis (26/9/2019).
Dia pun mencium tangan sang ibu pertanda untuk meminta restu dan doa agar selamat sampai sekolah.
Siapa sangka, itu adalah cium tangan terakhir sebelum Bagus menghadap Tuhan.
Bagus berangkat dengan sepeda motornya namun tidak ada yang tahu apakah dia benar benar sampai ke sekolah.
Yang pasti, dia dan teman–temannya yang lain berniat ikut demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta Pusat.
Sepeda motor dan tas sekolahnya pun dia titipkan di rumah temannya dan ia ikut long march menuju Gedung DPR dengan teman sejawat.
Nahasnya, belum sampai ke Gedung DPR/MPR, Bagus sudah tertimpa kecelakaan.
Saat berjalan di Jalan RN Martadinata, Jakarta Utara, badannya tertabrak truk trailer yang sedang melintas.
Peristiwa itu terjadi pukul 16.30 WIB. Kabar itu langsung diterima oleh keluarga bagaikan petir di siang bolong.
Mereka langsung menuju Rumah Sakit Sulianti Saroso tempat Bagus dilarikan pascakecelakaan.
Baca Juga: Sudah Senior, Iwan Fals Kini Justru Ngaku Pengen Jadi Mahasiswa Lagi Gara-gara Demonstrasi
Sayangnya, nyawa Bagus sudah tidak tertolong lagi. Mungkin Bagus tidak tahu persis apa sebenarnya yang dituntut dalam demonstrasi tersebut.
Dia mungkin hanya terpanggil untuk terlibat dalam bentrok dengan polisi pascamelihat aksi para seniornya di bangku kuliah.
Bisa juga Bagus sebenarnya betul-betul mengerti apa yang diperjuangkan dalam demo beberapa hari terakhir.
Namun langkah kaki Bagus tidak pernah sampai ke depan Gedung DPR.
Kini jenazah Bagus sudah dibawa pihak keluarga ke Brebes, Jawa Tengah untuk dimakamkan.
Kabar meninggalnya Bagus beredar di media sosial.
Namun dalam postingan yang beredar itu, polisi disebut-sebut menjadi penyebab kematian Bagus.
Bagus disebut tewas tertabrak. Dia disebut tertabrak karena lari dikejar oleh aparat.
Namun polisi membantah hal itu dan mengatakan kejadian yang menimpa Bagus merupakan murni kecelakaan.
"Tidak ada aparat yang mengejar saat kejadian," ujar Plt Kanit Lakalantas Polres Jakarta Utara Ipda Farmal saat dikonfirmasi, Kamis (26/9/2019).
Farmal mengatakan peristiwa itu bermula ketika sebuah truk kontainer sedang melaju di Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, kemarin.
"Trailer B 9417 QZ pengemudi sodara Ruhendi melaju dari arah barat ke timur di Jalan RE Martadianata tepatnya sebelum jembatan goyang wilayah Pademangan, Jakarta Utara," kata dia.
Sopir diduga kurang hati-hati sehingga truk yang dibawanya menabrak Bagus.
Ketika itu, Bagus sedang berjalan dari arah selatan menuju utara.
Bagus mengalami luka parah di bagian punggung akibat kecelakaan tersebut.
Bagus pun sempat dibawa ke RS Sulianti Saroso untuk penanganan lebih lanjut.
Namun, nyawa Bagus sudah tidak bisa ditolong lagi dan dinyatakan tewas pukul 16.30 WIB.(*)