"Tak berapa lama terjadi ribut-ribut di ruang jaga dan ajudan Pak Nas Lettu Czi Pierre Tendean diculik. Sampai pagi saya bersembunyi," katanya.
Pagi harinya, Johanna kemudian mencari Hendrianti sembari menggendong Ade Irma yang terluka.
Setelah menemukannya, Ade Irma segera dilarikan ke RSPAD untuk mendapat perawatan medis.
Ade Irma menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru beberapa kali.
Hendrianti menangis sejadi-jadinya melihat keadaan sang adik.
"Adik saya bilang, 'Kakak jangan nangis, adik sehat'," katanya.
Dalam keadaan kritis, Ade Irma masih sempat menanyakan soal ayahnya.
"Adik tanya ke ibu saya, 'Kenapa ayah mau dibunuh mama?"
Kata-kata tersebut rupanya menjadi ucapan terakhir Ade Irma sebelum meninggal.
"Tanggal 6 Oktober adik saya dipanggil Allah. Saya sebagai manusia sudah memaafkan mereka tapi peritiwa ini tidak boleh dilupakan," pungkasnya.