Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Disuguhi Tarian Genjer-genjer saat Berkunjung ke Kamboja, Presiden Soeharto Tampilkan Senyuman Misterius

None - Senin, 30 September 2019 | 09:42
Presiden Soeharto
Soeharto.com via Tribun Jambi

Presiden Soeharto

GridHot.ID -Jenderal Soeharto ditetapkan sebagai pejabat presiden pada 12 Maret 1967 setelah pertanggungjawaban Presiden Soekarno (NAWAKSARA) ditolak MPRS.

Kemudian, Soeharto menjadi presiden sesuai hasil Sidang Umum MPRS (Tap MPRS No XLIV/MPRS/1968) pada 27 Maret 1968.

Tak lama setelah dilantik menjadi presiden, Presiden Soeharto langsung melakukan lawatan luar negeri.

Baca Juga: Dianggap Sebagai Titik Balik Penumpasan G30S, Inilah Keputusan Bung Karno Kala Dirinya Diamankan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma

Hal itu lumrah mengingat seorang presiden baru juga memerlukan dukungan internasional.

Negara yang dituju oleh Presiden Soeharto adalah Jepang dan Kamboja.

Kunjungan ke Jepang jelas mecerminkan silaturahmi dengan negara sekutu AS, yang disebut telah memberikan dukungan politis dalam membasmi komunis di Indonesia.

Sementarakunjungannya ke Kamboja, yang condong ke komunis, pada 1 April 1968 jelas mengandung resiko.

Baca Juga: Hari Ini, 54 Tahun yang Lalu, Bersama Ratna Sari Dewi, Ini yang Dilakukan Presiden Soekarno Tepat di Malam Gerakan G30S PKI

Perdana Menteri Kamboja saat itu, Norodom Sihanouk, meskipun berasal dari Partai Demokrat, secara politik lebih dekat dengan negara komunis Rusia, China, dan Korea Utara.

Sihanouk juga merupakan teman dekat Bung Karno. Saat itu di Kamboja juga masih eksis Partai Komunis yang sangat berpengaruh, Pracheachon.

Source : Intisari Online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x