Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sering Dipakai Pedagang Kaki Lima Maupun Restoran, Kertas Minyak Pembungkus Makanan Disebut Pakar Mengandung Racun Berbahaya

Angriawan Cahyo Pawenang - Sabtu, 05 Oktober 2019 | 07:43
Kertas Minyak ternyata mengandung kimia berbahaya jika terkena makanan panas dan berlemak
Milkos dan Sajian Sedap

Kertas Minyak ternyata mengandung kimia berbahaya jika terkena makanan panas dan berlemak

Awalnya BPA digunakan pada wadah makanan kaleng agar kaleng tersebut tidak mudah berkarat.

Baca Juga: Tidak Sesederhana Molotov, Bom yang Dirakit Dosen IPB Ternyata Berdaya Ledak Tinggi Serta Mengandung Deterjen dan Bubuk Merica

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, lapisan plastik tipis tersebut juga disebut seorang pakar toksikologi kimia, Dr Budiawan berbahay bagi tubuh jika tercampur makanan.

Padahal lapisan tersebut yang paling sering terkena makanan yang kita beli.

“Kertas berwarna cokelat untuk pembungkus, biasanya bungkus nasi, dilapisi oleh sebuah lapisan plastik supaya tidak mudah bocor. Lapisan itulah yang berbahaya,” tutur Dr. rer. nat (doktor ilmu sains) Budiawan.

Baca Juga: Viral! Pria Ini Ungkap Praktek Licik Calo Makam yang Gunakan Duka dan Kematian Jadi Ladang Bisnis Utama, Tega Gali Kuburan Jika Keluarga Telat Bayar

Kertas minyak disebut meiliki kandungan Petalite yang membuat plastik bisa menjadi elastis.

Diterangkan Budiawan, zat-zat tersebut akan berbahaya jika makanan yang dibungkus bersuhu panas, asam, maupun berlemak.

“Efek pada kesehatan memang jangka panjang. Efek kronisnya bisa menghambat kesuburan, bersifat karsinogenik (kanker), dan mutagenik (perubahan-perubahan pada gen manusia),” tambahnya.

Baca Juga: Berubah 180 Derajat! Intip Penampilan Terbaru Jennifer Dunn Usai Resmi Jadi Satu-satunya Istri Faisal Haris, Bikin Adem Lihatnya

Meski senyawa dalam kertas minyak tersebut terbukti berbahaya bagi tubuh, namun masih belum banyak studi yang membuktikan bahwa kertas minyak bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

“Ada urutannya mulai dari 1A, 1B, 2A, 2B, dan 3 (kategori senyawa karsinogenk dari peneliti kanker). Tiga masih rendah, bukti-bukti ilmiahnya masih terbatas,"

Source :Kompas.com Tribun Style

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x