Awalnya BPA digunakan pada wadah makanan kaleng agar kaleng tersebut tidak mudah berkarat.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, lapisan plastik tipis tersebut juga disebut seorang pakar toksikologi kimia, Dr Budiawan berbahay bagi tubuh jika tercampur makanan.
Padahal lapisan tersebut yang paling sering terkena makanan yang kita beli.
“Kertas berwarna cokelat untuk pembungkus, biasanya bungkus nasi, dilapisi oleh sebuah lapisan plastik supaya tidak mudah bocor. Lapisan itulah yang berbahaya,” tutur Dr. rer. nat (doktor ilmu sains) Budiawan.
Kertas minyak disebut meiliki kandungan Petalite yang membuat plastik bisa menjadi elastis.
Diterangkan Budiawan, zat-zat tersebut akan berbahaya jika makanan yang dibungkus bersuhu panas, asam, maupun berlemak.
“Efek pada kesehatan memang jangka panjang. Efek kronisnya bisa menghambat kesuburan, bersifat karsinogenik (kanker), dan mutagenik (perubahan-perubahan pada gen manusia),” tambahnya.
Meski senyawa dalam kertas minyak tersebut terbukti berbahaya bagi tubuh, namun masih belum banyak studi yang membuktikan bahwa kertas minyak bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
“Ada urutannya mulai dari 1A, 1B, 2A, 2B, dan 3 (kategori senyawa karsinogenk dari peneliti kanker). Tiga masih rendah, bukti-bukti ilmiahnya masih terbatas,"