Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Kebutuhan hidup yang kian hari kian mahal membuat seseorang harus berusaha lebih keras dalam mencari nafkah.
Apapun dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari asalkan nilainya halal.
Belakangan ini seorang bocah yang masih berumur 13 tahun jadi sorotan publik.
Pasalnya dengan kerja keras, bocah 13 tahun ini rela membantu orang tuanya mencari nafkah dengan berjualan karak (sejenis krupuk).
Bocah itu adalah Rizky Adi Saputra, warga Pranan RT: 01 / RW: 01, Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Melansir dari TribunSolo.com, setiap pulang sekolah, dia berjualan Karak, yang dia jual keliling di Kawasan Solo Baru, Grogol, Sukoharjo.
Ia mengaku sudah berjualan karak sejak dia masih duduk dibangku kelas VI SD.
"Saya jualan karak atas inisiatif saya sendiri, yang nanti uangnya saya tabung untuk biaya sekolah," katanya, Senin (7/10/2019).
Meski niatnya mulia, mau berjualan demi membantu perekonomian keluarga, namun tidak selalu jalannya mulus.
Terkadang barang dagangan yang dibawanya tak laku sama sekali.
Ilustrasi Karak
Tak hanya sampai situ, terkadang teman-temannya sering mengejeknya karena berjualan.
"Ada temen yang mengejek juga karena saya jualan karak, sering diejek 'dodolan dodolan' gitu," ungkapnya.
Meski demikian, dia mengaku tetap besar hati dan tidak merasa malu dengan teman-temannya.
Karena menurutnya apa yang dia lakukan merupakan hal yang baik.
"Saya tidak malu, karena jualan gini kan halal," imbuhnya.
Siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Mojolaban, Sukaharjo itu terkadang mendapat bantuan dari masyarakat sekitar.
"Bantuan banyak yang ngasih, dari orang-orang yang lewat," terangnya.
Biasanya Risky mulai berjualan usai pulang sekolah menggunakan sepeda ontel yang dilengkapi keranjang bambu dibagian belakang.
Ia berjualan Karak di kawasan Solo Baru, Grogol, Sukoharjo.
"Saya biasa jualan dipinggir jalan, di dekat hotel Tosan, kalau enggk yang berkeliling, dari jam 15.00 wib sampai Magrib," katanya
Karak yang ia jual dibelinya dari pedagang Karak di kawasan Semanggi, Solo.
"Terkadang ibu juga membuat gorengan, yang nanti sekalian saya jual," imbuhnya.
Ayahnya bernama Sudibyo bekerja sebagai sopir truk.
Sementara itu Anita Harahap ibunya hanya menjadi ibu rumah tangga.
Ia memiliki 4 saudara, kak pertamanya Bella Novita Putri bekerja di sebuah Supermarket di kawasan Grogol.
Kakak kedua dan adiknya bernama Dimas Deta Andita Kirana masih duduk dibangku SMP.
Sementara adik terakhirnya bernama Destian Sapta masih duduk di bangku kelas 4 SD.
Rizky Adi Saputra saat ditemui di sekolahannya di SMP Muhammadiyah Mojolaban
Rizky mengaku, seriap dia jualan, bisa mendapatkan omset sebesar Rp 30 - 50 ribu, yang uang akan dia putarkan lagi untuk modal, dan sebagian ditabung.
"Dari setiap bungkus karak, labanya sekitar Rp 200," jelasnya.
Dia mengaku, uang yang dia tabung untuk membayar biaya pendidikannya, yang mana dia bercita-cita ingin menjadi arsitek.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Muhammadiah Mojolaban, Darmadi mengatakan pihaknya melalui yayasan Muhammdiyah juga mengupayakan bantuan untuk Rizky.
"Muhammdiyah ada lazismu, kemarin kita sudah ajukan permohonan bantuan untuk Rizki dan kakaknya yang sekolah disini."
"Ini sudah mulai pendataan, semoga bisa segera diberikan bantuannya," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Rizky merupakan anak yang baik, tidak banyak bicara namun lincah.
"Anaknya taat, gak neko-neko, jika dibanding dengan kakaknya, masih lincah si Rizky," pungkasnya.(*)