"Yang Mulia, di Uganda sulit sekali mendapatkan sepatu berukuran 14," jawab Idi Amin Kalem yang membuat Ratu Elizabeth tak dapat menahan senyum.
Kiranya seperti itulahsosok Idi Amin yang muncul ketika dia baru merebut kekuasaan dari Milton Obote pada tahun 1971. Badut yang besar, lucu, dan penuh simpatik.
Namun demikian, masa kanak-kanak Idi Amin sebenarnya sangatlah berat.
Idi Amin dilahirkan sekitar tahun 1924 - 1926, di Koboko, distrik Nil Barat terkecil di Uganda.
Ayahnya berasal dari suku Kakwa, sementara ibunya berasal suku Lugbara. Dua suku yang masih bertetangga.
Akan tetapi, begitu Idi Amin lahir, kedua orang tuanya berpisah.
Ibu Amin langsung memboyong Idi Amin ke koloni suku Nubia di Lugazi, yang terletak kurang lebih 40 km dari Jinja, sebuah kota besar di tepi Danau Victoria. Banyak orang Nil Barat menjadi buruh di perkebunan gula di sana.
Entahlah, apakah ibu Idi Amin juga memburuh. Yang jelas Ibu Idi Amin adalah wanita pengekor kamp. Hidup berpindah- pindah mengikuti kamp.
"Keluarga saya miskin. Dulu saya harus mengangkut air, memasak, dan sore hari menggali untuk bantu-bantu mencari nafkah," ujar Idi Amin dalam sebuah wawancara.