Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra MegaGridhot.ID-Menkopolhukam Wiranto ditusuk orang tak dikenal di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Penyerangan terjadi di sebuah lapangan ketika Wiranto hendak menaiki helikopter seusai menghadiri acara peresmian di Universitas Mathla'ul Anwar.
Melansir dari siaran Kompas TV, dua terduga pelaku telah diamankan setelah menyerang Wiranto.
"Diduga yang telah diamankan pihak kepolisian ada 2 orang," kata Deden dalam siaran langsung Kompas TV, Kamis (10/10/2019).
Pelaku yang berjumlah dua orang tersebut terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebutkan ada 2 orang pelaku yang berhasil diamankan di tempat kejadian perkara.
"Dua orang pelaku diduga laki-laki dan perempuan (inisial) FA, warga brebes," katanya dalam konferensi pers di Mabes Polri, Kamis.
Sementara pelaku laki-laki berinisial SA (51) atau Abu Rara, kelahiran Medan.
Pelaku penyerangan dan penusukan ini adalah suami istri yang disebut terpapar radikal ISIS.
Berdasarkan keterangan polisi, pelaku merupakan simpatisan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Buntut kasus ini,Densus 88 Polri dan Counter Transnational and Organize Crime (CTOC) Polda Bali menangkap dua terduga teroris di wilayah Jembrana, Bali, Kamis (10/10/2019).
Keduanya merupakan ayah dan anak berinisial AT dan ZAI.
Baca Juga: Kisah Nadia Murad, Mantan Budak Seks ISIS yang Raih Nobel Perdamaian
Keduanya diduga telah berbaiat kepada pimpinan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi.
"Betul telah ditangkap di Bali atas nama AT dan ZAI di wilayah Bali," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/10/2019).
Adapun AT diduga memiliki hubungan dekat dengan pelaku penusuk Wiranto, Abu Rara.
Berdasarkan keterangan polisi, pelaku dan SA tergabung dalam satu grup yang disebut "Menanti Al Mahdi".
"AT mempunyai hubungan dekat dengan (pelaku penyerangan Wiranto di Banten) dan berada dalam satu grup 'Menanti Al Mahdi'," kata Hengky melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/10/2019).
Selain itu, Hengky mengatakan bahwa AT diduga telah mengetahui rencana penusukan Wiranto.
Terduga teroris AT juga diduga telah merencanakan aksi amaliyah (teror) di wilayah Bali.
Namun, Hengky tidak merinci aksi apa yang direncanakan AT.
Selain itu, AT dan ZAI telah merencanakan sebuah perlawanan apabila tertangkap.
"AT dan ZAI kedua terduga teroris ini merupakan bapak dan anak, juga sudah merencanakan apabila sewaktu-waktu ditangkap, merencanakan perlawanan dan membuang HP dan laptop ke dalam air," ujar dia.
Dari kedua terduga teroris, aparat mengamankan panah, airsoft gun, sangkur, telepon genggam, dan laptop.
Kini, kedua terduga teroris sedang diperiksa secara intensif oleh aparat.
(*)