Hasilnya, cincin tersebut adalah berlian 26.27 karat, dipotong dalam gaya abad ke-19 yang khas, yang tidak mencerminkan cahaya berlian potong modern.
Permata dari era ini memantulkan cahaya dengan cara yang berbeda dari permukaan berlian yang dipoles secara modern.
Munculnya berlian ini mungkin tampak berkilau dengan keindahan yang tak biasa.
Baca Juga: Miliki Kelainan Medis, Bocah di India Ini Justru Disembah Karena Dianggap Sebagai Titisan Dewa
Tobias Kormind, seorang ahli berlian dan direktur pelaksana 77 Diamonds, memperkirakan bahwa harga jual akhir cincin itu sebesar Rp 12 miliar dapat ditingkatkan dengan memotongnya menjadi gaya berlian modern.
"Saya yakin cincin 13 dollar AS ini pernah dimiliki oleh bangsawan atau orang yang sangat kaya, karena berasal dari tahun 1800-an," ujar Tobias kepada CNN Style.
"Itu adalah sebelum penemuan tambang berlian modern dan saat ketika sangat sedikit berlian yang tersedia," sambungnya.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar