Bola karet itu ternyata dapat meledak karena dirancang seperti mercon banting yang dapat meledak jika dilemparkan dan berbenturan dengan benda lain, kemudian ada perantara mudah terbakar agar cepat menyambar misalnya, perantara bensin.
Dalam penangkapan ke 6 tersangka tersebut, Polisi menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya gotri, plastik ekslusif yang bisa meledak, ketapel, dan kelereng.
Dalam kasus ini, SH berperan sentral sebagai pembuat WhatsApp Group sekalian memasukkan sejumlah orang untuk dijadikan anggota.
Grup berisi 123 orang dengan lima orang member.
Tujuan SH menjaring sejumlah orang ialah menggagalkan pelantikan presiden.
“Yang buat ide dan buat grup adalah tersangka SH, buat grup WA dan memasukkan beberapa member untuk tujuannya menggagalkan pelantikan,” jelas Kabid Humas.
Kabid Humas menjelaskan bahwa peranan SH yaitu mencari dana untuk membeli peluru karet berisi bahan peledak.
Saat diringkus di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, SH kedapatan sedang merakit peluru.
Tersangka E merupakan seorang emak-emak, ia adalah seorang ibu rumah tangga yang berperan membiayai dan membuat peluru ketapel.