Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Pada pemilihan Menteri Kabinet Indonesia Maju, Presiden Joko Widodo telah mempercayakan jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) kepada Nadiem Makarim.
Sosok yang sebelumnya lebih dikenal sebagai CEO dari perusahaan startup Gojek ini rela melepas jabatannya untuk menjabat sebagai Mendikbud.
Diketahui, Nadiem merupakan salah satu sosok generasi milenial yang sejak awal sudah diprediksi sejumlah kalangan bakal menjabat posisi menteri.
Prediksi ini menguat setelah Presiden Jokowi menyebut akan mengajak beberapa kalangan milenial untuk menduduki jabatan orang nomor satu di jajaran eksekutif.
Nama Nadiem kian santer terdengar setelah Go-Jek menjadi salah satu perusahaan rintisan asal Indonesia yang decacorn atau perusahaan bernilai di atas 10 miliar dollar AS.
Mengutip di laman LinkedIn, pria yang lahir di Singapura 35 tahun silam ini menjabat sebagai CEO dan Pendiri Gojek Indonesia dari 2011 hingga saat ini.
Tak hanya di Indonesia, Gojek juga telah merambah pasar Asia Tenggara, seperti Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura.
Pria yang menyelesaikan pendidikan strata satu Hubungan Internasional di Brown University itu sebelumnya pernah menjabat sebagai Managing Director Zalora Indonesia.
Namun setelah dipercaya untuk menjadi Menteri, kini Nadiem Makarim akan mengurus pengunduran diri sebagai salah satu pimpinan di Go-Jek.
"Sudah pasti dari posisi di GoJek, saya mudur dan tidak ada kewenangan sama sekali, mulai hari ini (mundur)," tutur Nadiem seperti dikutip dari Kompas, Senin (21/10/2019).
Namun demikian, melansir dari Kompas.com Nadiem tetap memiliki saham di Gojek yang nilainya sangat fantastis.
Bahkan nilai sahamnya di Gojek tersebut jika dihitung secara kasar, gaji dan tunjangan yang diperoleh Nadiem sebagai menteri kurang dari satu persen nilai saham Gojeknya.
Nadiem diketahui memegang saham Gojek seri D,E,dan I.
Hal itu diketahui dari Data Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) per Oktober 2018. Nadiem memiliki total 58.416 lembar saham.
Jumlahnya setara dengan 4,81 persen modal di Gojek.
Jika dihitung secara kasar dengan mengambil angka terendah valuasi startup unicorn (1 triliun dollar AS/Rp 14 triliun), nilai saham Nadiem di Gojek adalah sekitar Rp 1,96 triliun.
Untuk diketahui, saat masih menjabat sebagai CEO Gojek, Nadiem pernah masuk daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia pada Juni 2018.
Nadiem Makarim menduduki posisi paling buncit dengan harta kekayaan yang ditaksir mencapai 100 juta dollar AS, atau sekitar Rp 1,4 triliun (asumsi 1 dollar AS = Rp 14.000) yang didapatnya dari Gojek.
Namun saat ini, GoJek sendiri dikatakan telah menyandang predikat decacorn, dengan valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS (Rp 141 triliun).
Angka tersebut sangat jauh di atas gaji dan tunjangan Nadiem sebagai menteri.
Lalu seberapa besar sebenarnya gaji yang diperoleh Nadiem saat menjabat Menteri?
Jumlah pendapatan/gaji yang diterima Nadiem sebagai menteri itu sama dengan menteri-menteri lain di kabinet Indonesia Maju.
Menurut Kepres No. 68 Th 2001, tunjangan jabatan yang diterima menteri negara dan jabatan sekelasnya sebesar Rp 13.608.000 setiap bulannya. Namun, gaji pokok yang diterima sebesar Rp 5.040.000.
Total gaji dan tunjangan yang diterima setiap menteri tiap bulannya bisa mencapai Rp 18.648.000.
Akan tetapi, masih ada tunjangan-tunjangan lain yang besarannya berkisar antara Rp 100 juta - Rp 500 juta.
Belum lagi ditambah tunjangan berupa rumah dan kendaraan dinas, serta jaminan kesehatan.(*)