"Dari sisi formalitas saya masih belajar. Dari sisi Protokoler saya juga masih harus belajar, tambah Nadiem, dikutip dari Kompas TV.
Ia sendiri mengatakan masih harus belajar mengenai sistem protokoler dan formalitas sebagai seorang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Mantan bos Go-Jek tersebut juga mengatakan bahwa ia belum sepenuhnya sadar bahwa telah menjadi salah satu pembantu Presiden RI.
Bahkan ia menceritakan pertama kali datang ke Kantor Kemendikbud di Jakarta sesaat setelah dilantik, ia merasa bingung.
Menteri termuda Kabinet Indonesia Maju tersebut mengatakan bahwa dirinya belum cukup mengenal siapa saja orang-orang yang akan mendampinginya di kementerian.
Baik staff ahli maupun ajudan yang akan menemani hari-harinya mengabdi sebagai seorang menteri.
Momen itu ia ceritakan secara gamblang kepada audiens yang datang dan mendengarkan pidato pertama Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Ia tak sadar bahwa setiap menteri ataupun pejabat tinggi pemerintahan pusat pasti memiliki ajudan.