Elizabeth Kendall selaku pakar ekstremisme dari Universitas Oxford menyebutkan kalau video tersebut bukanlah untuk rekrutmen anggota baru ISIS.
Namun video tersebut digunakan untuk membangkitkan kembali ISIS dan antusiasme warga mengenai organisasi tersebut.
Apalagi TikTok memiliki sekitar 30% pengguna yang berusia di bawah 18 tahun sehingga mudah terpengaruh.
(*)