Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sempat Jadi Aplikasi yang Paling Banyak Didownload di Seluruh Dunia, Tiktok Malah Dipakai Prajurit ISIS Untuk Bangkitkan Organisasinya

Angriawan Cahyo Pawenang - Jumat, 25 Oktober 2019 | 18:42
ISIS gunakan TikTok sebagai alat propaganda
Daily Mail

ISIS gunakan TikTok sebagai alat propaganda

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Di masa ini siapa yang tidak kenal dengan aplikasi TikTok.

Aplikasi yang sangat digandrungi anak muda ini memang sangat populer.

Bahkan dikutip Gridhot dari wbur.org, aplikasi TikTok disebut sebagai aplikasi yang paling banyak didownload di seluruh dunia.

Baca Juga: Alih-Alih Dipelihara, Kucing Justru Menjadi Hidangan Mahal di Vietnam, Banyak yang Menganggap Daging Hewan Menggemaskan Ini Dapat Memberikan Kekuatan

Data itu bahkan didapatkan pada September 2019 yang artinya aplikasi tersebut masih menjadi peringkat pertama baik untuk IOS maupun Android.

Melihat perkembangan TikTok yang luar biasa dan penggunanya yang rata-rata dari kaum muda membuat organisasi ini memanfaatkannya.

Militan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS diketahui menggunakan aplikasi tersebut untuk membagikan video yang dianggap mengerikan.

Baca Juga: Tinggalkan Istri yang Kehilangan Tangan Akibat Kecelakaan, Pria Ini Berakhir dengan Penyesalan

Dikutip Gridhot dari Intisari dan Daily Mail, video klip TikTok yang berisi materi ISIS tersebut awalnya diyakini sebagai bentuk propaganda.

Namun jika diperhatikan lagi, video tersebut ternyata berisi konten yang sangat mengerikan.

Beberapa video ternyata berisi kekerasan yang menunjukkan penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan ISIS.

Baca Juga: Bungkam Mulut Pembully yang Sebut Wajahnya Mirip Penyihir, Wanita Ini Putuskan Jalani Prosedur Operasi Plastik, Begini Hasilnya

Video tersebut ditutupi dengan beberapa stiker emoji dan efek filter layaknya video TikTok normal lainnya.

Klip yang mengejutkan menunjukkan para militan mengenakan balaclava (penutup wajah) yang menyiksa tawanan.

Salah satu tangkap layar video tentang ISIS
Daily Mail

Salah satu tangkap layar video tentang ISIS

Mereka mendorong para tawanan ke tanah dan memancungnya dengan parang, menurut Wall Street Journal.

Baca Juga: Kesaksian Penjaga Makam Terhadap Perlakuan Sosok Pelawak Eko DJ Semasa Hidup, Tak Menyangka Kini Kuburan Sang Artis Harus Ia Jaga

Video lain menunjukkan penyerang menembak orang dari jarak dekat.

Namun kini video tersebut langsung dihapus oleh pihak perusahaan TikTok itu sendiri.

Dilaporkan ada tiga akun yang membagikan video mengenai eksekusi mati seseorang.

Baca Juga: Temukan Aplikasi Kencan di Ponsel Kekasihnya, Seorang Wanita Langsung Atur Siasat Pembunuhan, Tebas Tubuh Pacarnya Menggunakan Samurai Saat Sedang Terlelap

Padahal akun tersebut memiliki ratusan hingga ribuan pengikut.

Tak hanya mengunggah konten penyiksaan, namun juga ada yang meunggah konten lagu ISIS ataupun konten mengenai senjata.

Kepopuleran TikTok diduga jadi latar belakang para militan ISIS menggunakan aplikasi tersebut sebagai alat propaganda.

Baca Juga: Krisdayanti Doyan Selingkuh Sejak Jadi Istri Anang Hermansyah, Raul Lemos Tiba-tiba Unggah Kutipan Soal Ketidaksetiaan: Sekali Selingkuh, Sudah Pasti Akan Selingkuh Lagi dan Lagi

ISIS memang dikenal sangat agresif menggunakan sosial media untuk menyebarkan kampanyenya.

Video milik ISIS
Daily Mail

Video milik ISIS

Sebelumnya ISIS menggunakan sosial media seperti Facebook, Twitter, Alphabet dan Youtube untuk menyebarkan pergerakan mereka.

TikTok telah melarang organisasi teroris dan kriminal menggunakan aplikasi berbagi video.

Baca Juga: Sempat Dituding Jadi Selingkuhan Mantan Suami Nafa Urbach, Pedangdut Ini Kini Pisah Ranjang dengan Sang Suami Hingga Layangkan Gugatan Cerai Meski Baru 3 Bulan Menikah

"JANGAN gunakan TikTok untuk mempromosikan dan mendukung organisasi-organisasi ini," kata perusahaan itu dalam pedomannya.

"Konten ini menjijikkan, pelanggaran yang jelas terhadap kebijakan kami dan telah dihapus dari platform kami," kata juru bicara TikTok.

Kasus ini menjadi sorotan sejak adanya video yang berisi mayat-mayat yang sedang diarak para prajurit ISIS.

Baca Juga: Penuh Kenangan! Inilah Foto Emas Pernikahan Anak Presiden Indonesia, Termasuk Potret Prabowo dan Titiek Soeharto yang Masih Hitam Putih

Elizabeth Kendall selaku pakar ekstremisme dari Universitas Oxford menyebutkan kalau video tersebut bukanlah untuk rekrutmen anggota baru ISIS.

Salah satu konten video ISIS
Daily Mail

Salah satu konten video ISIS

Namun video tersebut digunakan untuk membangkitkan kembali ISIS dan antusiasme warga mengenai organisasi tersebut.

Apalagi TikTok memiliki sekitar 30% pengguna yang berusia di bawah 18 tahun sehingga mudah terpengaruh.

(*)

Source :Daily Mail intisari WBUR.org

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x