Namun, pada saat ia melakukan perbuatan sadisnya tersebut, ia mengaku dalam keadaan puncak depresinya selama beberapa bulan terakhir ini.
NP mengaku depresi lantaran hubungan rumah tangganya dengan sang suami sudah tak harmonis.
"Saya sayang (dengan korban). Emang waktu itu saya enggak terkontrol emosi saya, lagi kesal sama suami saya," kata NP.
Ia sempat mengungkapkan bahwa tak berniat membunuh anak kembarnya.
Awalnya, aksinya menggelonggong anaknya dengan air segalon hanya sebagai pelampiasan emosinya.
Polisi menyebut NP mencekoki sang anak dengan air lantaran waktu mau disuapi makan, ZQL balita berusia 2 tahun malah meminta air minum.
Kapolsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu melalui Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Irwandhy Idrus coba menjelaskan kronologi kematian ZNL (2) pada Jumat (18/10/2019).
"Berdasarkan kejadian reka ulang, tersangka mengambil air yang ditampung di galon ukuran 19 liter kemudian diminimumkan dengan paksa ke korban," ucap Irwandhy di Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (25/10/2019) mengutip Kompas.com.
Source | : | Kompas.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar