Dirinya menduga adanya kesalahan rekapitulasi penghitungan suara di Tingkat PPK Binjai Barat, Binjai Utara, Binjai Timur, Binjai Selatan dan Binjai Kota.
Bahkan data suara yang didapatkannya berkurang sebanyak 200 suara.
Suara yang didapatkannya banyak yang dibatalkan karena dicoblos hingga bagian belakang secara simetris.
Merasa dicurangi karena beberapa fakta tersebut akhirnya tim Meutya berusaha meminta keadilan ke Mahkamah Konstitusi.
Namun MK harus menolak permohonannya dengan alasan tidak cukup bukti yang ada.
Hingga pada Agustus 2010, dirinya dilantik menjadi anggota DPR antar waktu Partai Golkar.
Namun ketika organisasi massa yang didirikan Surya Paloh, yakni Nasional Demokrat, berganti baju menjadi partai politik pada 25 Juli 2011, Meutya yang dekat dengan Surya Paloh mundur dari Nasdem.
Meutya sendiri melalui akun sosial medianya menyatakan dengan tegas tidak akan menjadi anggota parpol lain.
Hingga akhirnya nama Meutya semakin tenar di dunia politik.
Akibat ketenarannya, dirinya pernah diteror sosok misterius bernama Bobby Meidianto.
Bobby mengaku kalau dirinya adalah suami Meutya dan menyebarkan hoaks di dunia maya.
Menurut Meutya, pernah ada pria berpakaian compang-camping yang menungguinya di depan pagar rumahnya selama 3 hari.
Bobby mengaku sebagai Letkol Purnawirawan dan menjadi anggota detasemen khusus di kepolisian Republik Indonesia.
Namun disebutkan Bobby merupakan seorang pria yang depresi sejak tahun 2000.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram,Warta Kota |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar