Walaupun terdapat larangan yang jelas dalam undang-undang, "bisnis gelap" ini tetap berlangsung dengan aman.
Ada sejumlah kisah dan istilah di berbagai kebudayaan kuno terkait pelaku prostitusi.
Sama seperti praktik prostitusi modern, sejarah memperlihatkan bahwa sebagian besar prostitusi terjadi karena masalah ekonomi atau pola pikir patriarki yang menjadikan perempuan sebagai "obyek" seksual.
Ada juga praktik prostitusi yang terjadi sebagai cara untuk meraih kedudukan sosial bagi pelakunya atau dianggap sebagai bagian dalam ritual tertentu.
Berikut sejumlah praktik prostitusi masa lalu yang ada dalam sejarah:
1. Ying-chi
Ying-chi disebut sebagai "prostitusi independen" pertama dalam sejarah China.
Keberadaan Ying Chi tak lepas kaitannya dengan Kaisar Wu, yang mencari perempuan untuk jadi "penghibur kamp prajurit".
Kaisar disebut merekrut kelompok wanita untuk ditempatkan pada kamp tertentu. Mereka bertugas untuk menjaga para prajurit tetap terhibur selama perjalanan panjang.
2. Prostitusi kuil
Jenis prostitusi ini hadir dalam masyarakat Yunawi-Romawi Kuno. Aktivitasnya banyak diperdebatkan oleh beberapa kalangan.
Namun, perdebatan bukan terkait eksistensi jenis prostitusi ini, melainkan penjelasan detail mengenai praktiknya.
Misalnya ada pendapat bahwa menyewa pelaku prostitusi adalah bentuk ritual.
Komentar