Tarian ini dipercaya untuk mengantarkan arwah mendiang keluarga.
Konon, jika keluarga Batak tidak memiliki anak laki-laki, maka boneka sigale-gale dianggap sebagai pengganti anak laki-lakinya.
Usut punya usut, kabarnya patung ini mempunyai nilai mistis, sebab sigale-gale dapat menangis dan menari sendiri tanpa iringan gondang sabangunan.
Tak hanya itu, ada juga yang mengatakan jika siapa pun yang membuat sigale-gale akan meninggal usai patung selesai dibuat.
Karena, pada masa lalu konon pembuatan sigale-gale si pembuat harus bisa menyatu jiwanya dengan boneka kayu buatanyya supaya boneka tersebut bisa bergerak layaknya manusia.
Oleh karena itu, pembuatan boneka sigale-gale harus terpisah, misalnya ada yang membuat bagian tangan, kepala, badan, dan kaki.
Dengan cara ini, maka tidak ada tumbal yang berjatuhan.
Komentar