Wanita asal Arizona itu diculik setelah mengunjungi sebuah rumah sakit di Aleppo, Suriah.
Keluarga diberitahu empat bulan setelah kematian Kayla akibat diperkosa berulang kali oleh Baghdadi.
Jasadnya bahkan masih belum ditemukan.
Ayahnya, Carl Mueller mengatakan pada KPHO -TV bahwa berita kematian pemimpin ISIS membuatanya sangat terkejut.
"Tentu saja kabar itu sangat mengejutkan," ujarnya.
"Satu menit Anda duduk di sini menonton film, dan menit berikutnya Anda mendapat kabar bahwa pria yang memperkosa dan mungkin membunuh putrimu telah terbunuh," jelasnya.
Sementara itu, Marsha mengatakan kepada CNN bahwa kabar tersebut telah memebrinya harapan.
Akhirnya mereka mendapatkan beberapa jawaban tentang kematian putrinya dan membawanya pulang.
"Karena satu persen kemungkinan itu, bagaimana Anda bisa menyerah untuk membawanya (Kayla) pulang?" ujarnya.