Posisi para prajurit Kopassus saat itu sedang tidak beruntung.
Di bawah hujan deras tembakan musuh, mereka terjepit karena berada tepat di belakang jurang mengangga.
Satu persatu anggota Kopassus pun harus gugur diterjang timah panas Fretilin.
Melihat hal itu, Letnan Poniman lantas memerintahkan pasukannya untuk mundur, denganberlari menuju sebuah celah bukit di sekitar area pertempuran.
Namun, peluang para prajurit Kopassus untuk mundur dengan selamat sangatlah kecil.
Baca Juga: Tak Terduga! Beginilah Gaya Maia Estianty Ketika Sindir Pelakor di Depan Umum
Sampaiakhirnya, seorang prajurit berpangkat Prajurit Satu (Pratu) bernama Suparlan, mengajukan diri untuk menahan serangan Fretilin sendirian dan membiarkan teman-temannya untuk meloloskan diri.
Berbekalsenapan mesin milik rekannya yang gugur,Pratu Suparlan maju sendirian menerjang 300 orang Fretilin.
Tanpa ampun, Fretilin pun langsung menjadikan Pratu Suparlan sebagai sasaran utama.
Tembakan Fretilin itu dibalas Pratu Suparlan dengan tembakan senapan mesin yang ia bawa, hingga Pratu Suparlan sudah tak sanggup lagi berdiri karena luka-lukannya.