Belum selesai sampai di situ, mengetahui Pratu Suparlan sudah hampir tewas, puluhan Fretilin mengerumuninya dan memberikan tembakan di lehernya.
Namun sebelum ajal menjemput, dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki, Pratu Suparlan mengambil granat dari kantongnya, menarik pin dan meloncat ke kumpulan Fretilin.
Pratu Suparlan berteriak 'Allahu Akbar', lalu disusul suara granat yang meledak.
Pratu Suparlangugur bersama para Fretilin yang 'ikut diajak mati' oleh aksi nekatnya.
Beberapa saat kemudian, pasukan bantuan tiba bersama sisa anggota Kopassus yang berlindung di celah bukit tadi.
Mereka kemudian menyerang para Fretilin.
Pada malam hari, setelah pertempuran selesai, jumlah korban di pihak Kopassus mencapai tujuh orang, termasuk pratu Suparlan yang jenazahnya ditemukan dalam keadaan tak utuh.
Sedangkan, pihak Fretilin jatuh korban sebanyak 83 orang. Sementara, sisanya ada yang ditangkap hidup-hidup.
Berkat keberaniannya, Pratu Suparlan dinaikkan pangkatnya menjadi Kopda (Anumerta) dan tanda saja Bintang Sakti.