Sampai akhirnya, seorang prajurit berpangkat Prajurit Satu (Pratu) bernama Suparlan, mengajukan diri untuk menahan serangan Fretilin sendirian dan membiarkan teman-temannya untuk meloloskan diri.
Berbekal senapan mesin milik rekannya yang gugur, Pratu Suparlan maju sendirian menerjang 300 orang Fretilin.
Tanpa ampun, Fretilin pun langsung menjadikan Pratu Suparlan sebagai sasaran utama.
Tembakan Fretilin itu dibalas Pratu Suparlan dengan tembakan senapan mesin yang ia bawa, hingga Pratu Suparlan sudah tak sanggup lagi berdiri karena luka-lukannya.
Belum selesai sampai di situ, mengetahui Pratu Suparlan sudah hampir tewas, puluhan Fretilin mengerumuninya dan memberikan tembakan di lehernya.
Namun sebelum ajal menjemput, dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki, Pratu Suparlan mengambil granat dari kantongnya, menarik pin dan meloncat ke kumpulan Fretilin.
Pratu Suparlan berteriak 'Allahu Akbar', lalu disusul suara granat yang meledak.
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar