"Pemeriksaan tersebut, penyidik, dalam hal ini Inafis, berhasil mengetahui identitas tersangka di tempat kejadian perkara," ujar Dedi.
Pelaku diketahui lahir di Medan dan berstatus mahasiswa/pelajar.
"Selanjutnya dari yang bersangkutan, akan dikembangkan lagi oleh Densus 88," lanjut Dedi.
Dari hasil analisis sementara, aksi bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan ternyata tidak lepas dari jaringan Jamaah Ansharut Tauhid (JAD).
Analisis itu diungkapkan mantan pentolan Jamaah Islamiyah (JI) yang juga mantan Kombatan, Ali Fauzi saat dihubungi Surya.co.id, Rabu (13/11/2019) terkait aksi bom bunuh diri.
Pendapat Ali Fauzi yang juga adik kandung Trio Bomer Bali ini didasarkan analisanya pada tipe bom yang diledakkan di Medan, sama dengan anggota JAD sebelumnya.
"Targetnya sama, modusnya sana dan tipe bomnya juga sama," katanya.
Sementara ideologinya sama yakni JAD dengan sasaran pada polisi yang dianggapnya toghut, perspektif itu adalah ideoligi JAD.
Hal tersebut pun diperjelas oleh pengamat Intelijen dan Keamanan UI, Stanislaus Riyanta saat diwawancara di acara Mata Najwa Rabu (13/11/2019).