Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nasibnya Tragis, Hidup Dipasung Dalam Rumah dan Berkawan dengan Kotorannya, Bocah Hiperaktif di Tangerang Selatan Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hangus Usai Peristiwa Kebakaran

None - Selasa, 19 November 2019 | 11:13
ZKA semasa hidup (kiri), Rumah kontrakan ZKA yang hangus terbakar di Gang Sayur Asem, kelurahan Setu, kecamatan Setu, Tangsel, Senin (18/11/2019). (kanan)
TribunJakarta.com/ Jaisy Rahman Tohir

ZKA semasa hidup (kiri), Rumah kontrakan ZKA yang hangus terbakar di Gang Sayur Asem, kelurahan Setu, kecamatan Setu, Tangsel, Senin (18/11/2019). (kanan)

Gridhot.ID -Fenomena pemasungan terhadap anak yang dirasa memiliki gangguan mental ataupun kejiwaan masih kerap ditemui.

Padahal hal semacam itu sudah diatur dalam perundang-undangan sangat tidak diperbolehkan.

Namun, masih ada saja sejumlah oknum yang tega melakukan tindakan tersebut terhadap orang yang diduga mempunyai kelainan mental atau kejiwaan.

Baca Juga: Peraturan Baru, Polisi Dilarang Hidup Mewah, Pamer Harta di Sosial Media Bakal Ada Sanksinya

Bahkan akhirnya bisa menimbulkan hal yang berbahaya pada orang yang dipasung.

Belakangan ini, sebuah nasib naas menimpa hidup ZKA (10), bocah berkebutuhan khusus yang dipasung ayahnya berakhir dengan tragis.

Bocah tak berdosa itu meninggal dunia saat kontrakan yang ditinggalinya di Jalan Sayur Asem, Tangerang Selatan (Tangsel), terbakar pada Minggu (17/11/2019).

Baca Juga: Dimarahi Gurunya karena Tak Kerjakan Tugas, Siswi SD Ini Nekat Akhiri Hidupnya dengan Lompat dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Tewas Seketika di Hadapan Teman-teman Sekelasnya

ZKA tidak bisa menyelamatkan diri dari kontrakan tersebut karena kakinya dirantai.

Setelah pemadam kebakaran berhasil menjinakkan api, ZKA ditemukan dalam kondisi hangus.

Ruspianti (45), warga sekitar mengatakan saat jenazah ZKA yang terbakar dievakuasi, kakinya tertinggal.

Ia menduga kaki ZKA putus saat berusaha keluar rumah saat kebakaran.

Baca Juga: Jadi Budak Nafsu Kakak Kelasnya, Siswi SMP Ini Diperkosa Bergiliran oleh 7 Siswa SMA dalam Kelas, Para Pelaku Tak Ditahan Justru Dibebaskan Pihak Kepolisian

Zidni Khoiri Alfatiri (10) sedang berlarian di pelataran rumah singgah Dinas Sosial (Dinsos), Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (14/3/2019).
(TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Zidni Khoiri Alfatiri (10) sedang berlarian di pelataran rumah singgah Dinas Sosial (Dinsos), Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (14/3/2019).

"Pas dibawa itu kakinya ketinggalan yang dirantai. Terus dibawa dimasukin ember kakinya," ujarnya.

Semasa hidupnya ZKA tak pernah terbebas dari penderitaan.

Ervin (38), tetangga anak pasangan Suhin dan istrinya Wagiani, mengatakan ia sering mendengar teriakan ZKA dari dalam kontrakan.

Baca Juga: Siap Sambut Kepulangan Ahmad Dhani dari Penjara, Mulan Jameela Sediakan Hunian Baru yang Super Megah 3 Lantai, Pamerkan Kemewahannya Lewat Instastori

Ia menduga bocah hiperaktif itu tengah kelaparan meminta diberi makan.

"Sering teriak, mungkin laper kali ya. Keras teriakannya," ujar Ervin kepada TribunJakarta.com.

Hidup Berkawan Kotoran

Diwartakan TribunJakarta.com, sebelum ditemukan tewas terpanggang dikontrakannya, ZKA sempat dievakuasi oleh pihak Dinas Sosial (Dinsos).

Saat disambangi Dinsos, pada (13/3/2019) silam kondisi ZKA sangat memperihatinkan.

ZKA tinggal bersama kotoran dirinya sendiri yang tak terurus di sana-sini.

Baca Juga: Presiden Jokowi Mendadak Undang Para Petinggi TNI AU dan TNI AL untuk Merapat ke Istana Negara, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi

Petugas Dinas Sosial Tangsel saat menemui Zidni Khoihir Alfatiri (10), bocah yang dipasung selama tiga tahun di kamarnya, di bilangan Kampung Setu, Kecamatan Setu, Tangsel, Rabu (13/3/2019)
(Dokumentasi Dinsos))

Petugas Dinas Sosial Tangsel saat menemui Zidni Khoihir Alfatiri (10), bocah yang dipasung selama tiga tahun di kamarnya, di bilangan Kampung Setu, Kecamatan Setu, Tangsel, Rabu (13/3/2019)

Ia juga tak mengenakan sehelai pakaian pun, dan kondisi tubuhnya kurus tak terurus.

Relawan langsung melakukan penanganan pertama dengan memandikan, mencukur rambutnya dan memberi makan.

"Pertama kita bersihkan dulu segala macam. Kita lepasin rantainya. Kita mandikan. Dan kita kasih makan. Kita potong rambutnya. Tadinya kan rambutnya gimbal seperti tidak terurus," papar salah seorang relawan bernama Zulkarnain.

Baca Juga: Niat Berbuat Mesum dengan Teman Wanitanya, Seorang Kades di Purwodadi Justru Tewas Seketika di Dalam Mobil, Ternyata Ini Penyebabnya

"Memang kotoran penuh, karena buat dia beranjak ke wc itu mustahil," ujarnya.

ZKA Dipasung Karena Faktor Ekonomi

Pada Maret lalu, Kepala Dinsos Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan alasan sesungguhnya pemasungan ZKA karena ketidakmampuan orang taunya secara ekonomi untuk menangani anaknya sendiri.

Alasan kemiskinan itu akhirnya membuat orang tuanya tak pikir panjang untuk memasung ZKA agar tidak mengganggu orang lain.

"Ini karena ketidakmampuan ekonomi keluarga, kemudian motifnya agar tidak menggangu orang lain," terang Wahyunoto, pada Rabu (13/11/2019).

Baca Juga: Transformasi Gaya Waketum Demokrat AHY, Lebih Terlihat Berwibawa dengan Rambut Klimis dan Berewoknya , Bikin Pangling Netizen : Yaaallah Ganteng Amat Pak

Namun perawatan Dinsos hanya sementara, ZKA dikembalikan ke kedua orang tuanya, Suhin dan Wagiani dengan catatan bocah berkebutuhan khusus itu tidak lagi dirantai.

Kabar mengagetkan tersebar pada Minggu (18/11/2019).

ZKA ditemukan tewas terpanggang api di kontrakannya di bilangan Gang Sayur Asem, kelurahan Setu, kecamatan Setu, Tangsel.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Bocah Tewas Terbakar Saat Dipasung di Rumah, Semasa Hidup Kerap Teriak Kelaparan & Berkawan Kotoran"

Source :Tribunjakarta.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x