“Saya tarik, karena kuburan itu memang angker, saya banyak diseret jin yang lainnya sempat lepas, lari lagi dia. Saya kejar sampai gak sadar sampai kaki saya kemasukan pecahan kaca di sekitar kuburan,” ucap dia sambil menunjukkan bekas lukanya.
Sesampainya 200 meter dari pemakaman tersebut, tepatnya di pojokan pemakaman, ia melakukan ritual dan mengunci kaki. Saat kaki dikunci menurutnya, tuyul tersebut menyerupai anak kecil dengan tinggi 50 cm.
“Saya tarik dia berubah menjadi angin, saya tarik, panas di telapak tangan saya, saya hentakkan ke tanah kaki saya dengan berdoa agar menjadikan makhluk tersebut berwujud, akhirnya dikabulkan sama Gusti Allah,” beber Yudar.
Lebih lanjut ia menceritakan, awalnya sosok yang diduga tuyul tersebut berubah menjadi kecil dan lentur. Prosesi pemasukan kepada botol pun susah.
“Awalnya saya mau masukin ke botol aqua yang saya bawa dari pengajian tapi tidak bisa masuk, akhirnya saya nemu botol minum lain di pemakaman, saya tes masuk pas mau dimasukan si tuyul mendorong botol dan tidak bisa masuk, akhirnya saya tekan pake tumit tetap gak bisa masuk malah gigit saya, akhirnya saya cari plastik saya masukan plastik,” urainya.
Kala itu, warga Desa Pulutan memang sedang beritirakat menyambut Pilkades. Ia pun sempat mampir ke salah satu rumah warga, beberapa warga sempat memegang benda yang diakui ditangkap Yudar dan banyak yang menyebut memang kondisinya lentur seperti katak.
“Sesampainya di rumah saya masukan ke toples, dan berubah menjadi wujud aslinya. Menjadi besi seperti keris, karena tuyul pada awal mulanya ya dibuat oleh empu,” tutur dia.
Sementara itu, warga setempat yang sering kehilangan, Dwi Pujiastuti mengaku, dalam tiga hari berturut-turtut sering kehilangan uang ratusan ribu. Bahkan belum lama ini uang tiga ratus ribu di dompetnya raib.
“Saya sering sekali sampai marah sama suami dan anak, saya kira diambil mereka,” tutup Dwi.