Tak disebutkan apakah kakek tersebut sebelumnya memang memiliki masalah dengan kandung kemihnya, tetapi saat itu kondisinya sangat parah karena air kencingnya tidak bisa keluar.
Dokter Zhang yang merupakan ahli bedah vaskular, tak tinggal diam dan langsung bergegas mendatangi kakek itu.
Setelah diperiksa, Zhang menemukan jika kandung kemih sang kakek telah penuh terisi urine sekitar 1.000 mili liter, dan apabila tak segera dikeluarkan, kandung kemih kakek tersebut bisa pecah dan berakibat fatal.
Tak tega melihat kakek tersebut kesakitan, Zhang langsung berinisiatif menyiapkan peralatan untuk membantu mengeluarkan urine sang kakek.
Zhang mengumpulkan masker oksigen portabel, jarum suntik, sedotan susu botol dan selotip, ia rupanya bermaksud ingin menyedot urine tersebut agar keluar.
Dokter Zhang bersama awak kabin
Namun karena ruang kabin terbatas, alat syphoning tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga percobaan untuk mengeluarkan urine menjadi tersendat.
Tak mau menyerah begitu saja, Zhang langsung memutuskan untuk menyedot urine dari kandung kemih sang kakek menggunakan mulutnya sendiri.
Baca Juga: BTP Resmi Jabat Komisaris Utama, Peneliti: Ada yang Takut Ahok Bersih-bersih Pertamina
Hal itu dilakukannya sebagai cara terbaik untuk mengontrol kecepatan dan intensitas urin saat dikeluarkan.