Maka, agar tetap menguntungkan sebagian di antaranya dijual dengan perantaraan AS.
Baca Juga: Berkali-kali Selingkuhi Mulan Jameela, Ahmad Dhani: Tapi Kan Aku Nggak Pakai Hati
salah satu pembelinya adalah Indonesia di bawah rezim Orde Baru.
Pada tahun 1979, Indonesia yang melakukan pembelian secara rahasia, mulai menerima A-4 Skyhawk yang dikirim menggunakan kapal laut dan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sebanyak 33 unit A-4 Skyhawk kemudian diterima oleh Indonesia secara bertahap dan selanjutnya diserahkan ke TNI AU.
Karena A-4 Skyhawk diterima oleh TNI AU dengan prosedur pembelian dari AS, maka buku panduan (modul) yang disertakan dalam pembelian A-4 Skyhawk adalah modul dari AS.
Tapi buku panduan yang memiliki ribuan halaman itu sudah tak cocok lagi dengan A-4Skyhawk 'versi Israel' mengingat banyaknya modifikasi yang telah dilakukan.
Para teknisi TNI AU yang menangani A-4Skyhawk agar bisa disesuaikan dengan sistem radio komunikasi versi Indonesia pun ternyata dibuat puyeng.
Sebab, sistem komunikasi milik AU Israel ternyata tidak nyambung dengan sistem komunikasi radio milik TNI AU.
Namun demikian,setelah melakukan berbagai langkah teknis termasuk dengan cara 'mengakali' sistem radio komunikasi A-4 Skyhawk, para teknisi TNI AU akhirnya berhasil 'menyambungkan' sistem komunikasi A-4Skyhawk dengan sistem komunikasi menara kontrol di darat dan juga dengan pesawat-pesawat TNI AU jenis lainnya.