Sistem-sistem gun pod (cantelan) senjatarupanya banyak yang diubah oleh para teknisi Israel sehingga sempat membuat bingung para teknisi TNI AU.
Apalagi, mengingat sejumlah persenjataan yang kemudian disertakan pada A-4 Skyhawk adalah buatan AS dan bukan Israel.
Akhirnya dengan berbagai cara, para teknisi TNI AU bisa juga menanganinya dengan baik, sehingga A-4 Skyhawk bisa dioperasikan untuk misi tempur dan non-tempur.
Namun sesungguhnya, A-4 Skyhawk yang dioperasikan TNI AU belum berfungsi secara optimal karena Indonesia keburu mendapat embargo senjata dari AS (1995-2005).
Ironisnya, alasan AS melakukan embrago senjata ke Indonesia karena TNI AU telah menggunakan A-4Skyhawk untuk berperang di Timor-Timur.
AS memang cenderung melarang pesawat tempurnya digunakan untuk menyerang pasukan yang tidak memiliki kekuatan udara seperti Timor-Timur.
Apalagi kekuatan bersenjata di Timor-Timur hanya merupakan pasukan gerilyawan sehingga yang menjadi korban serangan A-4 Skyhawk kebanyakan malah warga sipil.
Akibatnya sebagian besar A-4 Skyhawk yang sebenarnya masih layak operasional untuk beberapa tahun ke depan terpaksa di-grounded dan dimuseumkan.
Sumber:
Majalah Angkasa, "Sejarah A4" oleh Marsekal Muda TNO Djoko Poerwoko (alm).