Kemudian, Rieka menyerahkan uang sebesar Rp 175 juta kepada menantu dan anaknya untuk dibuatkan sertifikat.
"Benar dibuatin sertifikat, tapi malah semuanya atas nama dia," imbuh dia.
Hal yang memilukan lagi, ketika Rieka pulang ke rumahnya di Bekasi itu semua barang dan perabot rumah miliknya kosong dibawa anaknya.
Ketika tahu semua barang miliknya dibawa ke rumah anaknya di daerah Tebet Jakarta Selatan, dirinya mendatangi untuk meminta kembali.
"Ketika di sana, saya engga boleh masuk. Saya didorong ditendang sama anaknya. Suami anak saya juga ikut tarik saya keluar pagar. Saya yang didampingi cucu nangis kala itu," ucapnya sambil berkaca-kaca.
Tak kuat atas kejadian yang menimpanya, Rieka akhirnya melaporkan anak dan menantunya ke Polres Metro Bekasi Kota soal penipuan atau penggelapan dan Polsek Tebet soal penganiayaan.
"Yang di Polres Bekasi Kota saya lapor Juli 2018 lalu, di Polsek Tebet 3 September 2018 lalu. Saya tidak ikuti lagi perkembangannya, karena saya sudah sakit-sakitan dan tua," ungkap dia.
Bahkan dikarenakan memikirkan persoalan yang dialaminya ini, Rieka sempat jatuh sakit hingga dirawat di RSUD Kota Bekasi selama satu pekan.
"Saya dirawat dari 13 sampai 18 November 2019. Saya sakit diabetes, kekurangan kalium hingga gejala stroke," tutur Rieka.
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar