Gridhot.ID -Seorang pengemis tajir bernama Mukhlis (65) dijaring petugas dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2019).
Diamankannya Mukhlis di Kebayoran Lama itu ternyata membuat dirinya gagal pulang kampung.
Mukhlis diketahui menargetkanuang mengemis sebesar Rp 200 juta sebelum pulang ke kampung halaman.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursyidin.
Gagal pulang kampung pengemis asal Padang, Sumatera Barat itu diungkapkan Mursyidin karena sebelum target mengemis sebesar Rp 200 juta didapatkan, Mukhlis telah ditangkap.
Hal itu diketahui berdasarkan kesaksian Mukhlis saat dilakukan pemeriksaan di kantor Sudin Sosial Jakarta Selatan pada tahun 2016.
Ketika itu, Mukhlis pertama kali ditangkap petugas P3S di Simpang Centrale Stichting Wederopbouw (CSW), Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Sempat Viral, Pengemis Tajir Bermobil Avanza di Bogor, Kini Ketahuan Berulah Lagi
Mukhlis ditangkap dengan temuan uang hasil mengemis sebanyak Rp 99 juta.
"Dulu pernah kami ambil di CSW dengan uang Rp 99 juta. Waktu diperiksa dia bilang targetnya (mengemis) memang Rp 200 juta," ungkap Mursyidin dihubungi, Jumat (29/11/2019).
Namun, harapan Mukhlis katanya tidak terwujud.
Baca Juga: Bukan Orang Kere, Pengemis Wanita Ini Kedapatan Membawa Uang Beserta Saldo Bank Senilai Rp 1 Miliar!
Pihaknya kembali membawa Mukhlis ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Kembangan, Jakarta Barat.
Mukhlis katanya akan menjalani rehabilitasi untuk mendapatkan pembinaan, sehingga diharapkan tidak kembali mengemis di jalan.
"Dia akan dibina dan menjalani rehabilitasi, harapannya supaya tidak lagi mengemis di jalan," jelasnya.
"Jadi berapa bulan lagi untuk bisa Rp 200 juta."
Mukhlis Pernah Ditangkap
Penangkapan Mukhlis Pengemis Tajir di Kebayoran Lama yang membawa uang sebanyak Rp 182 juta rupanya pernah dilakukan sebelumnya.
Mukhlis diketahui pernah ditangkap sebanyak tiga kali oleh Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S).
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursyidin.
Sosok pengemis asal Padang, Sumatera Barat itu diungkapkannya pernah ditangkap selama empat tahun belakangan.
Penangkapan Mukhlis pertama diungkapkannya terjadi pada tahun 2016 dengan temuan uang hasil mengemis sebanyak Rp 99 juta.
Ketika itu, Petugas P3S mengamankan Mukhlis di Simpang Centrale Stichting Wederopbouw (CSW), Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Dia sudah pernah dijangkau beberapa tahun lalu, tepatnya 12 Oktober 2016, ketika itu didapati uang lebih kurang sebanyak 99 juta," ungkap Mursyidin dihubungi paad Jumat (29/11/2019).
Rehabilitasi yang dijalani Mukhlis rupanya percuma.
Baca Juga: FBI Ungkap Alasan Mengapa Orang-Orang Berzodiak Cancer Berbahaya
Berselang setahun kemudian, tepatnya pertengahan tahun 2017 Mukhlis kembali ditangkap Petugas P3S di kawasan Casablanca, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Total uang yang berhasil dikumpulkan Mukhlis tercatat ada sebanyak Rp 84 juta.
"Kalau 2017 dia punya Rp 84 jutaan hasil mengemis dan hari ini 29 November 2019 dia punya Rp 194.5 jutaan diamankan. Awalnya dihitung Rp 182 juta, ternyata setelah dihitung ulang di panti Rp 194.5 juta," jelasnya.
Mengemis Untuk Beli Mobil
Alasan Mukhlis mengemis di jalan diungkapkan Mursyidin sangat mengejutkan.
Diketahui, alasan Mukhlis mengemis di jalan untuk membeli mobil.
Hal tersebut dibuktikannya lewat video yang dibagikan Mursyidin lewat pesan singkat.
Dalam video tersebut, Mukhlis terlihat tengah dimintai keterangan oleh petugas P3S di dalam sebuah mobil berjeruji.
Mukhlis terlihat terbuka dengan petugas dan bercerita hendak membeli mobil dari uang hasil mengemisnya itu.
"Mau beli mobil pak," ungkap Mukhlis.
"Terus niatnya mau beli mobil?," tanya petugas menegaskan.
"Nanti kalau sudah banyak," jawab Mukhlis.
"Dari hasil ngemis?" tanya petugas lagi.
"Iya nanti kalau sudah banyak," balas Mukhlis lagi.
"Kok pemikirannya kayak begitu pak?," tegas petugas.
Sembari membuka bungkusan plastik yang dibawanya, Mukhlis menaku uang tersebut akan dibawanya pulang kampung halaman di Padang, Sumatera Barat.
"Kan mau pulang pak," ungkap Mukhlis.
Dalam pemeriksaan, petugas menanyakan soal asal muasal uang yang dipegang oleh Mukhlis.
Uang yang mencapai Rp 182 juta itu dijawab Mukhlis dari hasil mengemis selama setahun belakangan.
"Sudah capek kerja pak," jawab Mukhlis yang menunjukkan gepokan uang yang tersusun rapi dalam amplop cokelat.
"Ini semuanya Rp 180 juta pak," tambah Mukhlis sembari petugas menghjitung jumlah tumpukan uang yang dipegangnya.
"Ada 18," ujar petugas.
"Iya pak, Rp 180 juta," jawab Mukhlis.
"Kalau yang satunya cuma dua juta pak," tambah Mukhlis.
"Yah namanya juga duit itu dua juta juga," balas petugas
Membuktikan pernyataan Mukhlis, petugas kembali membuka amplop berikutnya.
Benar saja, uang sebanyak Rp 2 juta dengan pecahan uang Rp 50.000 kembali ditemukan.
"Jangan dibuang pak, susah cari uang sekarang," celoteh Mukhlis ketika petugas tidak sengaja menjatuhkan selembar uang Rp 50.000.
"Rp 182 juta, itu Rp 180, ini Rp 2 juta," ujar petugas menegaskan.
"Iya pak, iya. Alhamdulillah," jawab Mukhlis.
Artikel ini telah tayang di Warta Kota dengan judul: "Target Rp 200 Juta, Mukhlis Pengemis Tajir di Kebayoran Lama Gagal Pulang Kampung."
(*)