Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Pembangunan jalan trans Papua hingga kini masih terus terhambat karena masalah keamanan.
Dikutip Gridhot dari Antara, beberapa wilayah proyek trans Papua terhenti akibat kasus penembakan yang heboh pada Desember 2018 silam.
Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo menegaskan pihaknya akan membahas kelanjutan trans Papua.
"Semua balai di Papua akan mengikuti rakor pada Rabu (4/12), guna mengevaluasi semua pekerjaan yang ada, hambatan yang dihadapi serta solusinya apa agar di tahun berikutnya pekerjaan bisa selesai," kata Wempi.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Wempi juga mengatakan kalau seharusnya trans Papua sudah bisa rampung di tahun 2019 ini.
Namun dengan adanya gangguan seperti berbagai penembakan yang dilakukan oleh KKB Papua membuat beberapa wilayah rawan konflik terhenti pengerjaannya.
"Tadinya kami menginginkan jalan Trans Papua rampung di tahun ini. Namun, ada beberapa jalan harus terhenti karena gangguan keamanan," ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jhon Wempi Wetipo.
Disebutkan ada tiga titik yang dianggap berbahaya yaitu, jalan Wamena (Kabupaten Jayawijaya) ke Mbua (Kabupaten Nduga), lalu dari Dekai (Kabupaten Yahukimo) ke Kenyam (Kabupaten Nduga), dan dari Ilaga ke Sinak (Kabupaten Puncak Jaya) yang terhenti sepanjang 3 kilometer.
Meski begitu, proyek pembangunan jalan trans Papua di berbagai wilayah sebenarnya sudah rampung.